KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina Wilayah Kerja Rokan berhasil mengurangi emisi karbon hingga 1.268 Ton CO2Eq atau setara emisi dari 845 mobil berkat program konservasi kawasan Mangrove Bandar Bakau di Kota Dumai, Provinsi Riau.
Manager CSR PHR, Pandjie Galih Anoraga mengatakan,
program konservasi mangrove ini berjalan sejak 2022 dengan luasan kawasan awal yaitu 2.6 Hektare yang kemudian berkembang hingga mencapai 24 Hektare pada tahun 2024. Pandjie menjelaskan, PHR melalui
program konservasi mangrove, menerapkan prinsip Pentahelix melalui pelibatan lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup, universitas, LSM, perusahaan dan tentunya dengan masyarakat di sekitar wilayah Bandar Bakau. Baca Juga: Tingkatkan Kinerja, Pertamina Hulu Rokan Gunakan Inovasi Drilling Simulator "Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain mengurangi emisi karbon, melalui program konservasi mangrove, kehidupan flora fauna seperti misalnya Lutung Sumatera, Kucing Bakau yang bergantung hidup pada mangrove bisa terjaga ekosistemnya," kata Pandjie dalam keterangan resmi, Selasa (6/8).
Selain itu, kata Pandjie, melalui konservasi mangrove juga terjadi peningkatan dari sisi ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan dengan munculnya aktifitas ekonomi kreatif di area sekitar mangrove, seperti
coffee shop yang dikelola oleh pemuda setempat yang mampu menghasilkan omset per tahun hingga ratusan juta rupiah. Dari sisi sosial budaya, terjadi aktifitas edukasi kepada para generasi muda yang diharapkan memahami peran penting dari konservasi mangrove serta manfaat dari mangrove itu sendiri.
"Kami berharap, generasi muda memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya melalui konservasi mangrove ini. Upaya ini tentu membutuhkan waktu panjang dan komitmen semua pihak," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih