KONTAN.CO.ID - MMS Group Indonesia (MMSGI) baru-baru ini memenangkan penghargaan
"EcoVisionary Award: Outstanding Contributions to Energy Transition Excellence" dari salah satu media nasional. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang berperan signifikan dalam transisi energi berkelanjutan, terutama untuk mendukung target Indonesia
Net Zero Emission (NZE) 2060. MMSGI telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap transisi energi ini dengan membentuk sub-holding MMS Solution pada tahun 2020, yang secara khusus menangani bisnis energi berkelanjutan.
Baca Juga: MMS Land Telah Memulai Pembangunan Hoten Bintang Lima Crowne Plaza Labuan Bajo Perusahaan ini terlibat dalam berbagai proyek, termasuk pengembangan sumber energi berbasis energi baru terbarukan, proyek hilirisasi mineral untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat industri baterai listrik, serta proyek ketahanan pangan. Komitmen MMSGI terhadap prinsip ESG, terutama dalam pengurangan emisi karbon, terlihat melalui partisipasinya sebagai salah satu pembeli pertama perdagangan kredit karbon di IDX Carbon. ESG rating MMSGI juga meningkat lebih dari 40% selama dua tahun terakhir menurut penilaian S&P, dan perusahaan ini juga dinilai oleh Sustainalytics, mencerminkan perhatian global terhadap komitmen keberlanjutan perusahaan. Salah satu proyek EBT yang telah berhasil dioperasikan oleh MMSGI adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1,3 MW di Pelabuhan Loa Kulu Coal Terminal (LKCT). MMSGI juga sedang merencanakan proyek PLTS lain dengan kapasitas 120 MW, menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan PLN untuk pengembangan ini.
Baca Juga: MMS Group Berpartisipasi dalam Bursa Karbon, Ini Tujuannya MMSGI, melalui anak usahanya Mitra Murni Perkasa (MMP), juga berkontribusi pada pengembangan smelter kelas 1 dengan produk nickel matte untuk mendukung hilirisasi mineral dan industri baterai di Indonesia. Proyek ini diharapkan beroperasi pada tahun 2025 dan diakui karena inovasi dalam mengurangi jejak karbon. Pada sektor pertanian, MMSGI telah menjalankan proyek Miniranch Jayatama di Kalimantan Timur, sebuah fasilitas terintegrasi seluas 200 hektar yang mencakup pertanian, ekowisata, dan fasilitas penelitian pertanian. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, perusahaan bekerja sama dengan universitas dan komunitas lokal, menggandeng mereka dalam fasilitas penelitian pertanian dan memperkenalkan praktik-praktik pertanian yang berkesinambungan dan inovatif. CEO MMS Group Indonesia, Sendy Greti, menyatakan bahwa semua ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk mendukung transisi energi yang adil dan teratur di Indonesia. "Pada tahun 2022, MMSGI sebelumnya telah menerima penghargaan CNBC untuk "Outstanding Strategy for Sustainability and Diversification," ujarnya seperti dikutip Sabtu (16/12). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli