KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan Perkebunan kepala sawit dan pengolahan sawit PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) berhasil meraih kinerja
double digit growth. Hal ini berkat berbagai upaya yang telah dilakukan Perusahaan sepanjang tahun 2023. Direktur Utama BWPT Henderi Djunaidi menyampaikan bahwa pencapaian laba pada tahun 2023 ini cukup memuaskan, hal ini telah sesuai dengan target dan melanjutkan strategi
turnaround perusahaan dari tahun 2022. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk meningkat 10x lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp 17 Milyar menjadi Rp 177 Miliar pada tahun 2023, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 160 Miliar. Angka ini memang belum maksimal mengingat masih terdapat beban kerugian divestasi sebesar Rp 214 Miliar, tentunya kerugian ini berasal dari aktivitas non operasional Perusahaan.
Konsistensi berbuah manis. Dengan terus menerapkan praktik agronomi yang baik dan berkelanjutan, BWPT berhasil meningkatkan produktivitas yield tandan buah segar (TBS) per hektar selama 2 tahun berturut-turut mencapai double digit, masing-masing sebesar 34% untuk tahun 2023 dan 11% untuk tahun 2022. Diiringi dengan kenaikan OER dan KER rata-rata menjadi 23% dan 4,3% menunjukkan bahwa BWPT berhasil mengoptimalkan kinerja Pabrik Kelapa Sawit (PKS) semakin efisien. Hal ini tentunya membantu Perusahaan untuk bertahan dalam kondisi El-Nino yang menantang. Penurunan penjualan sebesar 8% semata-mata dikarenakan penurunan rata-rata harga pasar CPO dan PK yang signifikan di sepanjang tahun 2023, sedangkan volume penjualan tetap menunjukkan pertumbuhan sebesar 4% walaupun terdapat pengurangan luasan inti sebesar 20.000 hektare (ha). Hal ini juga berdampak pada penurunan beban pokok penjualan karena jumlah lahan yang berkurang. Disamping itu, terdapat peningkatan arus kas operasi sebesar 23% YoY. Arus kas tersebut digunakan untuk penurunan pinjaman bank dimana pada tahun 2023 pinjaman bank turun sebesar 29% YoY dan memberikan kontribusi pada penurunan beban bunga sebesar 3% YoY. Sementara itu,
Gross Profit Margin dan
Operating Margin Perseroan mengalami peningkatan sebesar 11% dan 16%. Dengan penghematan biaya, optimalisasi operasional dan penurunan pinjaman bank secara agresif, BWPT berhasil mencapai ROE 7,3% pada tahun 2023 dan kami percaya akan terus mencapai peningkatan
double digit pada ROE kedepannya. BWPT optimistis bahwa pada tahun 2024 dapat terus melanjutkan tren pertumbuhan
double digit, Perusahaan akan terus memprioritaskan Capex sesuai dengan Growth Plan 2024 - 2028 dengan anggaran belanja yang sudah ditetapkan. Perusahaan akan membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton per jam di Kalimantan Timur, Kernel Crushing Plant (KCP) serta pembangkit listrik tenaga Biogas (PLTBg) di salah satu PKS kami yang berlokasi di Kalimantan Tengah.
BWPT telah resmi menambahkan 1 sertifikat RSPO baru untuk PT Jaya Mandiri Sukses di Kalimantan Timur. Saat ini jumlah CPO yang telah tersertifikasi RSPO adalah 43% dan perusahaan menargetkan penambahan 2 sertifikat RSPO baru pada tahun 2024. Hal ini merupakan bentuk komitmen BWPT terhadap
Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkelanjutan. BWPT berfokus untuk tetap meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder, diantaranya, pertumbuhan produktivitas tanaman baik kuantitas maupun kualitas dan efisiensi biaya; pertumbuhan aset Perusahaan baik pabrik maupun luasan tanam tambahan; penerapan digitalisasi secara agresif; penerapan ESG secara menyeluruh; serta peningkatan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar. Dengan berfokus pada hal diatas dan penerapan praktik agronomi yang baik, pencapaian pertumbuhan yield per hektar BWPT pada periode Januari-Februari 2024 meningkat sebesar 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sehingga BWPT yakin pertumbuhan
double digit pada tahun 2024 dapat tercapai. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini