Konsolidasi bank BUMN berlanjut



JAKARTA. Upaya pemerintah mengonsolidasikan bank-bank BUMN terus berlanjut. Tanda-tanda itu kian kentara pekan ini. Pemerintah merombak jajaran manajemen bank BUMN. Manajemen tiga bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dibongkar.

Tak sekadar merombak, tercium tujuan lain lain dibalik bongkar pasang itu. Yakni pemegang saham berniat menyatukan bank-bank miliknya. Bukan lewat penggabungan usaha, seperti rencana semula, tapi tahap awal, konsolidasi akan dilakukan di operasional dan bisnis bank.

Pemerintah akan minta bank-bank miliknya menggabungkan mesin ATM. Setelah itu, sinergi secara bisnis akan berlanjut. "Semua BUMN akan konsolidasi, tak hanya di bank. Kami juga akan merotasi direksi ke BUMN lain," tandas Gatot Trihargo, Deputi Bidang Jasa Usaha Kementerian BUMN, Kamis (19/3).


Beberapa bankir BUMN memang dirotasi ke bank lain untuk memudahkan konsolidasi. Ambil contoh, dua direksi BRI yakni Ahmad Baiquni dan Suprajarto kini memimpin BNI. Bankir BRI lain, Sulaiman Arif Arianto berpindah tugas menjadi Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Sebaliknya, satu direktur Bank yakni Sunarso menjadi wakil direktur Utama BRI.

Para bankir BUMN pun tak menampik rencana pemerintah tersebut. Asmawi Syam, Direktur Utama BRI terpilih bilang, pihaknya sedang mendiskusikan operasional konsolidasi ATM dengan bank BUMN lain. Ada beberapa opsi yang tengah dijajaki. Opsi pertama adalah membentuk jaringan switching baru yang dimiliki bank BUMN. Bila ini menjadi pilihan, kelak empat bank BUMN akan menyetor modal ke perusahaan switching ini.

Kedua, menggunakan jaringan yang sudah ada yakni melalui jaringan LINK. "Kami akan memilih cara yang paling efisien," kata Asmawi. Opsi lain yang juga muncul adalah memindahkan mesin ATM bank BUMN yang ada di satu lokasi. Contoh, di satu lokasi ada tiga mesin ATM milik bank BUMN, dua mesin ATM lain akan dipindah ke lokasi lain. Sinergi ini akan menghemat pengeluaran operasional bank.

"Kalau seperti ini biaya operasional bank akan berkurang karena tidak perlu tambah ATM," imbuh Asmawi. Menurutnya, rencana konsolidasi ATM ini masih dalam kajian termasuk biaya (fee) yang hendak dikenakan ke nasabah. "Dalam dua bulan hingga tiga bulan ke depan kami akan menyampaikan konsep modalnya," kata Asmawi.

Achmad Baequni, Direktur Utama BNI menambahkan, konsolidasi ATM adalah salah satu tujuan utama sinergi bank BUMN. Selanjutnya, bank BUMN akan melakukan konsolidasi dari bisnis yang lain. Misal, pembiayaan kredit untuk swasta atau BUMN. Konsolidasi juga akan berlanjut yakni dalam pengelolaan bisnis hedging valas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie