Konsolidasi bank masih berpotensi berlanjut



JAKARTA. Nampaknya, konsolidasi perbankan masih bakal berlanjut. Sejumlah bank kecil mengaku banyak didekati oleh investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Rumor terhangat, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkeinginan mengakuisisi dua bank pada tahun ini. Beberapa bank kecil disebut menjadi kandidat target akuisisi BCA. Yang santer terdengar adalah Bank Ganesha dan Bank Harda Internasional.

Jika melihat pergerakan saham kedua bank ini sejak awal tahun tercatat naik cukup tinggi. Bank Harda misalnya dari awal tahun sampai Selasa (13/6) mencatat kenaikan harga saham sebesar 349%. Bank Ganesha juga mencatat kenaikan cukup tinggi yaitu 87,1% secara year to date (ytd).


Namun, kedua bank itu membantah sudah ada investor yang serius melakukan pembicaraan. Barlian Halim, Plt Direktur Utama Bank Harda mengatakan belum ada pembicaraan yang dilakukan dengan BCA terkait akusisi. "Kami sudah konfirmasi ke pemegang saham ternyata belum ada pembicaraan (dengan BCA)," ujar Barlian usai RUPST.

Surjawaty Tatang, Direktur Utama Bank Ganesha mengatakan, selama ini belum ada investor yang melakukan pembicaraan formal dengan pemegang saham. "Namun untuk pembicaraan informal, banyak investor yang sudah melakukan," ujar Surjawaty, Selasa (14/6).

Menurutnya, investor yang melakukan pembicaraan dengan Bank Ganesha berasal dari dalam maupun luar negeri. Surjawaty belum mau merinci investor yang dimaksud. Namun untuk investor luar negeri mayoritas berasal dari Asia dan Eropa.

Adapun, identitas dua bank yang akan diakusisi BCA belakangan ini mulai ada gambaran. Bank Agris mengaku pernah didekati bank berkode saham BBCA itu terkait akuisisi.

Bang Nathan Christian, Wakil Direktur Utama Bank Agris mengatakan, selama ini memang banyak investor yang sudah melakukan pendekatan secara informal. "(Untuk BCA memang melakukan pendekatan), namun sampai seberapa jauh saya belum mengetahui," ujar Nathan, Rabu (14/6).

Dia hanya bilang, investor yang mengincar Bank Agris berasal dari dalam maupun luar negeri. Untuk luar negeri ini salah satunya berasal dari Korea Selatan.

Paulus Nurwadono, Komisaris Utama Bank Agris menyebut, pemegang saham memang membuka diri terhadap hadirnya investor. "Hadirnya investor ini diharapkan bisa meningkatkan kolaborasi dalam peningkatan bisnis," katanya, Rabu (14/6).

Selama ini, menurutnya, memang ada beberapa investor yang tertarik namun pembicaraannya belum terlalu dalam. Sebagai gambaran, saat ini pemegang saham Bank Agris adalah PT Dian Inti Perkasa yang masih terafiliasi dengan Charoen Phokphan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini