Konsolidasi BPD sebatas kerjasama strategis



JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) tengah menyusun program regional champion untuk meningkatkan daya saing BPD. Salah satu upaya yang diusung adalah pembentukan strategic holding.

Heru Kristiyana, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK menjelaskan, selama ini ada beberapa hal mendasar yang harus dibenahi BPD agar mampu bersaing dan menjadi regional champion. "Antara lain masalah kelemahan daya saing, permodalan, dan tata kelola," ujar Heru kepada KONTAN, Selasa (17/3).

Untuk menutup kelemahan itu, BPD akan disatukan dalam strategic holding. Ini artinya, BPD akan beroperasi seperti saat ini, tetapi sistem platform teknologi informasi (TI) akan dibuat sama. Selain itu, kata Heru, BPD juga akan memiliki riset dan pengembangan yang sama serta memiliki layanan yang dibuat seragam.


Heru mengatakan, terbuka pula kemungkinan BPD yang kuat secara permodalan membantu yang kekurangan modal. "Program penguatan BPD menuju regional champion ini akan diluncurkan dalam waktu dekat," ujarnya.

Ia menambahkan, kelak penyeragaman platform TI BPD akan direalisasikan melalui BPD net. Artinya, masing-masing BPD akan saling terhubung sehingga transaksi antar nasabah di setiap BPD dengan BPD lain akan lebih mudah.

Untuk yang satu ini, setiap BPD akan menanamkan investasi secara bersama. "Iya, nanti akan ada investasi bersama yang dikembangkan sehingga lebih murah dan efisien," ujar Heru. Namun Heru tidak bisa memastikan berapa nilai investasi yang bakal dikeluarkan tiap BPD.

Yang jelas, Heru menegaskan, dalam waktu dekat sudah ada realisasi sinergi TI antara BPD ini. Saat ini, rencana tersebut tengah diuji coba dengan beberapa BPD dan harapannya dapat terlihat hasilnya pada April mendatang.

Sebagai gambaran, saat ini ada 26 BPD. Dari jumlah itu, total aset BPD per akhir 2014 mencapai Rp 440,69 triliun atau naik 13% dari akhir 2013. Sementara, kredit BPD mencapai Rp 302,43 triliun tumbuh 14,01% dari Rp 265,25 triliun di akhir 2013. Lalu, dana pihak ketiga (DPK) naik 16,77% dari Rp 287,71 triliun menjadi Rp 335,96 triliun.

Eko Budiwiyono, Ketua Umum Asbanda, strategic holding BPD merupakan pilihan awal untuk konsolidasi BPD. Ia menilai, skema ini merupakan bentuk konsolidasi BPD yang terbaik. "Kami memang belum terpikir konsolidasi BPD secara institusi," kata Eko yang juga Direktur Utama Bank DKI ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan