Konsolidasi jadi strategi RS BUMN jadi market leader dalam industri rumah sakit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan tujuan penggabungan sejumlah rumah sakit (RS) BUMN adalah untuk menjadi market leader dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.

"Yang terpenting dari penggabungan rumah sakit-rumah sakit BUMN adalah menjadi market leader rumah sakit di Indonesia," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (10/2).

Baca Juga: Saham-saham konstruksi BUMN layak koleksi, simak target untuk 2020


Selain itu, pendiri Mahaka Group tersebut menambahkan, dengan penggabungan rumah sakit dalam bentuk holding company, RS ini akan memiliki fokus di bidang tersebut dikelola lebih profesional.

"Kami selalu mendorong BUMN untuk fokus kepada bisnis intinya," katanya dalam 1st IHC (Indonesia Healthcare Corporation) Medical Forum Indonesia Healthcare Corporation (IHC) merupakan holding Rumah Sakit BUMN yang dibentuk pada 22 Maret 2017.

Dengan penunjukan Pertamedika sebagai operatornya, IHC bersinergi dengan seluruh anggota yang terdiri dari 65 rumah sakit BUMN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Potensi kekuatan sinergi RS BUMN mempunyai nilai lebih dalam banyak hal, terutama dalam segi rantai pasokan dan penguatan pasar.

Baca Juga: Konsolidasi 64 rumahsakit BUMN ditargetkan rampung akhir 2020

Tak hanya itu lewat transfer teknologi kedokteran, manajemen rumah sakit, dan sumber daya manusia antar sesama member-nya, IHC berupaya untuk menjadi semakin terdepan dalam menghadirkan pelayanan yang optimal.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir akan menggabungkan seluruh rumah sakit anak usaha BUMN menjadi sebuah holding dalam rangka meningkatkan pelayanan rumah sakit BUMN menjadi terkemuka dan dipercaya publik.

Erick mengatakan rencana pembentukan holding rumah sakit ini akan menjadi konsolidasi yang baik dan bisnis yang dapat progresif serta bersaing. Menurut Menteri BUMN tersebut, nantinya rumah sakit-rumah sakit yang tergabung dalam holding tersebut akan ditingkatkan pelayanan dan keahliannya.

Baca Juga: Kementerian BUMN bakal rombak direksi dan komisaris bank pelat merah lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi