KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengumumkan calon perusahaan operator yang lolos tahap pra kualifikasi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Dari hasil seleksi, hanya satu perusahaan konsorsium yang memenuhi semua kriteria yang ditetapkan, yakni Konsorsium Patimban yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya. Pengamat Infrastruktur Kemaritiman dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning menilai, keempat entitas dalam satu konsorsium tersebut selama ini mungkin memiliki catatan dan pengalaman yang eksis terkait dengan layanan jasa operasi dan logistik maritim atau infrastruktur terkait. "Termasuk penyediaan dana ekuitas yang dipersyaratkan sekitar Rp 4,8 triliun itu," ujar Saut kepada kontan.co.id, Jumat (23/10). Saut menyebut, penilaian kelayakan dalam pemilihan mungkin dieksplorasi berdasarkan pengalaman, kemampuan dan kompetensi semua anggota konsorsium. "Kalau dalam pengamatan kami, kemungkinan ada pembagian peran atau fungsi konsorsium guna memenuhi persyaratan ruang lingkup yang dimintakan," katanya.
Konsorium CTCorp dinilai memenuhi syarat untuk jadi operator Pelabuhan Patimban
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengumumkan calon perusahaan operator yang lolos tahap pra kualifikasi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Dari hasil seleksi, hanya satu perusahaan konsorsium yang memenuhi semua kriteria yang ditetapkan, yakni Konsorsium Patimban yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya. Pengamat Infrastruktur Kemaritiman dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning menilai, keempat entitas dalam satu konsorsium tersebut selama ini mungkin memiliki catatan dan pengalaman yang eksis terkait dengan layanan jasa operasi dan logistik maritim atau infrastruktur terkait. "Termasuk penyediaan dana ekuitas yang dipersyaratkan sekitar Rp 4,8 triliun itu," ujar Saut kepada kontan.co.id, Jumat (23/10). Saut menyebut, penilaian kelayakan dalam pemilihan mungkin dieksplorasi berdasarkan pengalaman, kemampuan dan kompetensi semua anggota konsorsium. "Kalau dalam pengamatan kami, kemungkinan ada pembagian peran atau fungsi konsorsium guna memenuhi persyaratan ruang lingkup yang dimintakan," katanya.