Konsorsium ADRO tunda proyek pembangkit listrik



TOKYO. Electric Power Development Co (J-Power), PT Adaro Energy (ADRO) dan Itochu Corp menunda pembangunan pembangkit listrik tenaga uap senilai US$ 4 miliar di Indonesia. Proyek tersebut ditunda karena adanya aksi protes warga di lokasi proyek.

Dua orang sumber Bloomberg menyebutkan, ketiga perusahaan tersebut berharap, pembiayaan proyek ditunda selama 12 bulan atau mundur menjadi Oktober 2013.

Enam tahun lalu, ketiga perusahaan ini mengumumkan adanya proyek pembangkit batu bara berkapasitas 2.000 megawatt (MW), yang akan menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di Asia. Proyek ini diharapkan bisa menghasilkan listrik ke Jawa Tengah akhir 2016.


Karena ditunda, maka target produksi listrik dari proyek pembangkit ini juga molor sampai tahun 2017. Sementara itu, proyek pembangkit ini sangat dibutuhkan Indonesia, yang saat ini mengalami kenaikan permintaan listrik.

Ketiga perusahaan yang bekerja sama ini sedang mencari dana sekitar US$ 3 miliar, atau 75% dari total proyek. Diantara sumber pembiayaan yang diincar adalah Sumitomo Mitsui Banking Corp dan Japan Bank for International Cooperation.

Junichiro Hoshino, juru bicara J-Power mengaku proyek ini mundur dari jadwal. Sayangnya dia menolak memberikan rincian dan mengatakan perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan para pemangku kepentingan proyek.

Untuk mendirikan pembangkit di Indonesia itu, J-Power akan memiliki saham 34%, sama dengan Adaro yang juga memiliki 34%. Sisanya sebesar 32% dimiliki oleh Itochu.

Perlu diketahui, proyek pembangkit di pulau Jawa tersebut kesulitan untuk direalisasikan karena adanya penolakan dari warga setempat. Pada 29 September lalu, seorang karyawan Jepang Sumitomo Corp dan seorang sopir dari Indonesia ditahan selama sekitar lima jam oleh penduduk setempat..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri