Konsorsium Asuransi Wisata bidik premi hingga Rp 10 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium asuransi wisata membidik premi sebesar Rp 10 miliar dari produk layanan perlindungan wisata bertajuk JAGAWISATA. Konsorsium itu terdiri dari delapan perusahaan asuransi, serta bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perusahaan asuransi jiwa dan umum, yang bergabung dalam konsorsium adalah PT Central Asia Finansial (Jagadiri), PT Asuransi Intra Asia, PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Equity Life Indonesia dan PT Asuransi Binagriya Upakara dan PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya.

Chief Marketing Officer Jaga Diri Yuda Wirawan mengatakan kehadiran produk Jaga Wisata sebagai upaya memberikan perlindungan kepada wisatawan lokal maupun internasional yang mengunjungi Indonesia. Konsorsium menargetkan minimal 1 juta transaksi dengan premi sebesar Rp 10 miliar dalam satu tahun.


“Jaga wisata ini produk konsorsium, jadi kami menargetkan minimal ada 1 juta pengguna dalam satu tahun. Sehingga premi yang terkumpul sebesar Rp 10 miliar hingga Desember 2019. Dengan etimasi produk yang mereka pilih adalah paket termurah sebesar Rp 10.000,” kata Yuda belum lama ini.

Produk asuransi wisata ini memberikan perlindungan dari waktu 3 hari, 7 hari, 15 hari dan 30 hari. Nilai penjualan polis minimal sebesar Rp 10.000 hingga Rp 100.000, dengan nilai pertanggungan dari Rp 25 juta, Rp 50 juta dan Rp 75 juta per orang.

Perlindungan yang diberikan atas bahaya kecelakaan, terorisme, bencana alam, termasuk bantuan evakuasi medis darurat maupun repatriasi. Jaga Wisata juga memberikan perlindungan atas bahaya olahraga ektrim.

Manfaat utama yang diberikan, seperti santunan meninggal dunia akibat kecelakaan, santunan cacat akibat kecelakaan dan perawatan rumah sakit akibat kecelakaan.

Menurutnya, layanan Jaga Wisata memberikan perlindungan yang jarang diberikan produk asuransi pada umumnya. Konsep produk ini seperti asuransi sosial, dengan memberikan premi yang terjangkau tapi cakupan perlindungannya lebih luas. Selain memberikan layanan dan produk asuransi swasta, rencana ke depan Konsorsium akan akan memasukan perlindungan aset pariwisata, seperti hotel, gedung, tempat rekreasi dan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan asuransi swasta bisa berkontribusi mendongkrak perolehan premi di tahun 2019. Potensi tersebut terlihat dari data Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bahwa di sepanjang 2017 terdapat 128 juta penumpang pesawat.

Dari jumlah itu konsorsium menargetkan penjualan polis mencapai 10% atau 12,8 juta total penumpang pesawat dengan nilai perlindungan mencapai Rp 320 triliun.

Kini layanan tersebut sudah bisa diakses langsung melalui website www.jagawisata.com. Dadang berharap melalui kehadiran produk ini maka kerja sama antara industri asuransi, Kementrian Pariwisata dan OJK dapat berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti