KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium Blok Masela yang terdiri dari Inpex, Pertamina dan Petronas tengah mematangkan skema pembiayaan Lapangan Abadi Masela. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini pihak konsorsium masih melakukan pembicaraan dengan pihak perbankan. "Mereka sekarang masih penjajakan dengan para pihak funding dan tentu saja dengan Bank Jepang juga," kata Dwi ditemui di Kementerian ESDM, Senin (18/3).
Dwi memastikan, sejauh ini belum ada rencana untuk kembali melepas hak partisipasi dan menambah mitra untuk mendukung rencana pembiayaan Blok Masela yang mencapai US$ 20,9 miliar ini.
Baca Juga: Tahun Ini, SKK Migas Bidik Lifting Minyak Mendekati 600 Ribu BOPD "Kalau mereka sudah menyampaikan rencana pengembangan (Plan of Development) berarti kan mereka punya tanggung jawab untuk melaksanakan. Jadi mereka punya untuk yang equitynya, sebagian besar dari perbankan," sambung Dwi. Sebelumnya, SKK Migas dan INPEX secara aktif terlibat dalam pembahasan dan persiapan komponen pembiayaan sebagai bagian dari pengembangan Proyek LNG Abadi. SKK Migas dan INPEX berencana untuk menggelar kick-off meeting dalam waktu dekat terkait komponen pembiayaan tersebut yang akan membahas hal-hal terkait rencana pembiayaan, struktur pendanaan and tata waktu kegiatan pembiayaan. Pada Maret 2024, SKK Migas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela, Ltd. telah menuntaskan survei lapangan tambahan sebagai bagian dari proses persetujuan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menyampaikan bahwa SKK Migas mendorong INPEX untuk dapat melakukan berbagai langkah dan upaya guna memastikan bahwa apa yang direncanakan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Produksi Minyak Mengalami Penurunan Tiap Tahun, Ini Penyebabnya “Perkembangan yang ada, tidak lepas dari upaya SKK Migas untuk mendorong akselerasi pengembangan Proyek LNG Abadi sejak Pemerintah menyetujui revisi ke-2 POD I. melalui kegiatan kick off PMT di akhir Desember 2023 dan focus group discussion (FGD) di awal Februari 2024. Kami memberikan apresiasi atas komitmen yang kuat dari INPEX untuk melakukan eksekusi atas program yang ada sehingga saat ini sudah banyak perkembangan positif kemajuan proyek tersebut," ujar Hudi dalam siaran pers, Selasa (12/3). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi