Konsorsium BUMN ambilalih InHealth



JAKARTA. Pemerintah memastikan PT Asuransi Kesehatan (Askes) harus melepas anak usahanya PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia. Askes harus menjual 100% saham InHealth.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN Wah-yu Hidayat mengatakan, dalam Undang-Undang BPJS memang tidak ada kewajiban pelaksana BPJS yakni PT Askes melepas anak usahanya. Namun keputusan melepas seluruh saham Inhealth dilakukan Kementerian BUMN setelah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami tidak ingin, BPJS Kesehatan diberatkan persoalan anak usaha," tandas Wahyu. InHealth kelak akan berdiri sendiri sebagai BUMN. Saat ini, ada tiga BUMN yang telah resmi mengirim surat ke Kementerian BUMN untuk meminang InHealth. Mereka adalah Bank Mandiri, Kimia Farma dan Jasindo. Menurut Wahyu, tiga BUMN ini nantinya akan membentuk konsorsium untuk mengambilalih InHealth dari Askes.


Siapa yang akan menjadi pemilik mayoritas, tergantung kesepakatan tiga perusahaan itu. "Yang mempunyai duit lebih besar tentu bisa menjadi pemilik mayoritas," kata dia. Kementerian BUMN menargetkan pengambilalihan InHealth paling lambat Desember 2013.

Soal valuasi, akan ada BUMN yang ditunjuk sebagai penilai. Askes mengusulkan, Kementerian BUMN menunjuk financial advisor untuk melakukan valuasi InHealth.

Ada tiga sekuritas BUMN yang diusulkan: Danareksa Sekuritas, Bahana Securities dan Mandiri Sekuritas. Pemerintah nanti menetapkan satu dari tiga sekuritas itu. Mandiri Sekuritas tampaknya berat menjadi financial advisor. Ini lantaran induknya, Bank Mandiri, ikut membidik InHealth. Soal porsi saham, Direktur Keuangan Askes Purnawarman Basundoro mengharapkan Askes masih bisa memiliki 30% saham Inhealth. Tapi, jika pemegang saham menetapkan penjualan 100%, manajemen Askes tidak keberatan.

Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman mengaku sudah melayangkan surat ke Kementerian BUMN untuk membeli InHealth. "Kami posisinya ikut saja, apakah mau tender offer atau membentuk konsorsium," kata Rusdi. Kimia Farma memang tak mengalokasikan dana akuisisi dari kas yang hanya Rp 300 miliar.

Dengan aset InHelath Rp 1,5 triliun, tak mungkin Kimia Farma mendanai akuisisi dari kas. Tapi, "Kami masih memiliki opsi menerbitkan obligasi atau MTN," kata dia. Jasindo juga siap meminang InHealth. “Kami sudah mengajukan permohonan ke pemegang saham,” kata Direktur Utama Asuransi Jasindo Budi Tjahjono.

Sebelumnya, Bank Mandiri juga menyatakan siap mengalokasikan Rp 1 triliun untuk mengakuisisi InHealth.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie