BOGOR. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama anggota konsorsium pemilik blok Offshore North West Java (ONWJ) menganggarkan US$ 500 juta untuk dapat meningkatkan produksi 10% tahun depan.Senior Vice President Business Development Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) Slamet Riadhy menyebut saat ini produksi rata-rata ONWJ berfluktuasi di kisaran 30.000 barel oil equivalent per day (BOEPD). Pada 2011, konsorsium menargetkan produksinya bisa naik 10% menjadi 33.000 BOEPD."US$ 500 juta itu adalah biaya work, program and budget (WP & B) untuk keseluruhan. Pertamina menyumbang 46% sesuai kepemilikan sahamnya dan akan di cost recovery," kata Slamet, Senin (26/7). Sementara itu, sisanya akan disumbangkan pemilik saham lainnya yaitu CNOOC sebanyak 36,72%, Inpex 7,25%, Itochu Oil Exploration 2,58% dan Talisman Resources 2,45%.Menurut Slamet, blok ONWJ termasuk 10 besar produsen migas di Indonesia. Biaya yang tinggi, disebabkan karena blok tersebut memiliki infrastruktur lepas pantai yang sangat kompleks. Sebagai pemegang saham terbesar, Pertamina menempatkan 450 pekerjanya disana.Pertamina resmi mengakuisisi 46% kepemilikan BP di ONWJ pada 25 Juni lalu senilai US$ 280 juta. Waktu itu Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menargetkan perusahaannya dapat meningkatkan produksi blok tersebut sekitar 14% untuk minyak dan 8% untuk gas. Dari posisi 21.200 BOEPD.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Konsorsium ONWJ Targetkan Produksi Naik 10%
BOGOR. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama anggota konsorsium pemilik blok Offshore North West Java (ONWJ) menganggarkan US$ 500 juta untuk dapat meningkatkan produksi 10% tahun depan.Senior Vice President Business Development Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) Slamet Riadhy menyebut saat ini produksi rata-rata ONWJ berfluktuasi di kisaran 30.000 barel oil equivalent per day (BOEPD). Pada 2011, konsorsium menargetkan produksinya bisa naik 10% menjadi 33.000 BOEPD."US$ 500 juta itu adalah biaya work, program and budget (WP & B) untuk keseluruhan. Pertamina menyumbang 46% sesuai kepemilikan sahamnya dan akan di cost recovery," kata Slamet, Senin (26/7). Sementara itu, sisanya akan disumbangkan pemilik saham lainnya yaitu CNOOC sebanyak 36,72%, Inpex 7,25%, Itochu Oil Exploration 2,58% dan Talisman Resources 2,45%.Menurut Slamet, blok ONWJ termasuk 10 besar produsen migas di Indonesia. Biaya yang tinggi, disebabkan karena blok tersebut memiliki infrastruktur lepas pantai yang sangat kompleks. Sebagai pemegang saham terbesar, Pertamina menempatkan 450 pekerjanya disana.Pertamina resmi mengakuisisi 46% kepemilikan BP di ONWJ pada 25 Juni lalu senilai US$ 280 juta. Waktu itu Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menargetkan perusahaannya dapat meningkatkan produksi blok tersebut sekitar 14% untuk minyak dan 8% untuk gas. Dari posisi 21.200 BOEPD.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News