DEPOK. Konsorsium riset migas kelautan akhirnya terbentuk. Dr. Andang Bachtiar M. Sc., Dewan Energi Nasional mengatakan, hal ini bukanlah yang pertama. Riset eksplorasi migas sempat pernah digagas sepuluh tahun lalu namun sayang berhenti di tengah jalan. Pemerintahan yang baru, Presiden Joko Widodo mendukung untuk membangun maritim Indonesia. Oleh karena itu, eksporasi migas maritim menjadi penting. Andang menjelaskan saat ini rasio minyak Indonesia masih sekitar 40%-50% sedangkan gas 90%. “Dalam ini masih bisa diusahakan untuk mencapai lebih dari 100% agar nantinya kita tidak bergantung dengan impor,” ungkapnya pada konferensi pers di Auditorium Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Rabu (7/9).
Konsorsium riset migas akhirnya terbentuk
DEPOK. Konsorsium riset migas kelautan akhirnya terbentuk. Dr. Andang Bachtiar M. Sc., Dewan Energi Nasional mengatakan, hal ini bukanlah yang pertama. Riset eksplorasi migas sempat pernah digagas sepuluh tahun lalu namun sayang berhenti di tengah jalan. Pemerintahan yang baru, Presiden Joko Widodo mendukung untuk membangun maritim Indonesia. Oleh karena itu, eksporasi migas maritim menjadi penting. Andang menjelaskan saat ini rasio minyak Indonesia masih sekitar 40%-50% sedangkan gas 90%. “Dalam ini masih bisa diusahakan untuk mencapai lebih dari 100% agar nantinya kita tidak bergantung dengan impor,” ungkapnya pada konferensi pers di Auditorium Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Rabu (7/9).