AKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang tergabung dalam konsorsium bersama PT Mega Eltra dan PT Navigat, ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Kaltim (Peaking) 2x(50-60) MW milik PT PLN. Penetapan tersebut berdasarkan surat keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Unit Induk Pembangunan Pembangkit dan Jaringan Kalimantan No. 01. K/PJ/121/APBN/UIP KITRINGKAL/2O12 tanggal 7 Februari 2012.Dalam keterangan tertulis Perseroan yang dirilis Kamis (9/2), disebutkan nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 925,438 miliar. Dalam konsorsium proyek EPC ini, WIKA mendapat porsi 46% dari total perolehan kontak. Artinya perusahaan pelat merah ini akan memiliki porsi senilai Rp 425,701 miliar. Sisanya masing-masing 39% dan 15% dimiliki oleh PT Mega Eltra dan PT Navigat. Proyek yang pendanaannya berasal dari APBN ini akan dibangun di Desa Tanjung Batu, Kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur selama 18 bulan terhitung awal Maret 2012. Proyek ini diperkirakan mulai beroperasi untuk unit 1 pada Juni 2013. "Dan unit 2 akan mulai berproduksi pada Agustus 2013 dengan masa pemeliharaan 365 hari," kata Sektretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan dalam rilisnya.Nantinya, WIKA akan mengerjakan pekerjaan konstruksi pembangkit termasuk didalamnya Gas Turbine Generator, Stack and Silencer, Balance of Plant, Fuel system, Water Treatment Plant, Waste Water Treatment Plant, Power Transformer, Substation 150 kV, LV and MV Panel, dan peralatan pendukung lainnya. Sedangkan Navigat dan Mega Eltra akan bertindak sebagai supervisor dan pengadaan mesin. Setelah beroperasi, Proyek ini nantinya akan menghasilkan listrik 140 MW dengan bahan bakar gas (High Speed Diesel), yang akan disuplai oleh PT PLN dan diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Pulau Kalimantan, khususnya provinsi Kalimantan Timur. Targetkan kontrak Rp 32,09 triliunSementara itu, untuk tahun ini, WIKA menargetkan akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp 32,09 triliun. Angka tersebut naik 20,68% dari pencapaian WIKA tahun lalu yang sebesar 26,59 triliun. Perolehan kontrak dihadapi ini termasuk carry over dari tahun 2011 sebesar Rp 15,57 triliun, dan kontrak baru di 2012 senilai Rp 16,52 triliun.Perolehan kontrak baru WIKA untuk tahun 2012 diproyeksikan akan tetap didominasi oleh WIKA Induk yaitu sebesar Rp 11,39 triliun atau 68,95% dari total kontrak baru WIKA. Sementara, target laba bersih di 2012 ditetapkan Rp 430, 68 miliar, atau naik 23 % dari rencana laba bersih 2011 senilai Rp 350 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Konsorsium WIKA raih proyek PLTG senilai Rp 925 M
AKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang tergabung dalam konsorsium bersama PT Mega Eltra dan PT Navigat, ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Kaltim (Peaking) 2x(50-60) MW milik PT PLN. Penetapan tersebut berdasarkan surat keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Unit Induk Pembangunan Pembangkit dan Jaringan Kalimantan No. 01. K/PJ/121/APBN/UIP KITRINGKAL/2O12 tanggal 7 Februari 2012.Dalam keterangan tertulis Perseroan yang dirilis Kamis (9/2), disebutkan nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 925,438 miliar. Dalam konsorsium proyek EPC ini, WIKA mendapat porsi 46% dari total perolehan kontak. Artinya perusahaan pelat merah ini akan memiliki porsi senilai Rp 425,701 miliar. Sisanya masing-masing 39% dan 15% dimiliki oleh PT Mega Eltra dan PT Navigat. Proyek yang pendanaannya berasal dari APBN ini akan dibangun di Desa Tanjung Batu, Kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur selama 18 bulan terhitung awal Maret 2012. Proyek ini diperkirakan mulai beroperasi untuk unit 1 pada Juni 2013. "Dan unit 2 akan mulai berproduksi pada Agustus 2013 dengan masa pemeliharaan 365 hari," kata Sektretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan dalam rilisnya.Nantinya, WIKA akan mengerjakan pekerjaan konstruksi pembangkit termasuk didalamnya Gas Turbine Generator, Stack and Silencer, Balance of Plant, Fuel system, Water Treatment Plant, Waste Water Treatment Plant, Power Transformer, Substation 150 kV, LV and MV Panel, dan peralatan pendukung lainnya. Sedangkan Navigat dan Mega Eltra akan bertindak sebagai supervisor dan pengadaan mesin. Setelah beroperasi, Proyek ini nantinya akan menghasilkan listrik 140 MW dengan bahan bakar gas (High Speed Diesel), yang akan disuplai oleh PT PLN dan diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Pulau Kalimantan, khususnya provinsi Kalimantan Timur. Targetkan kontrak Rp 32,09 triliunSementara itu, untuk tahun ini, WIKA menargetkan akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp 32,09 triliun. Angka tersebut naik 20,68% dari pencapaian WIKA tahun lalu yang sebesar 26,59 triliun. Perolehan kontrak dihadapi ini termasuk carry over dari tahun 2011 sebesar Rp 15,57 triliun, dan kontrak baru di 2012 senilai Rp 16,52 triliun.Perolehan kontrak baru WIKA untuk tahun 2012 diproyeksikan akan tetap didominasi oleh WIKA Induk yaitu sebesar Rp 11,39 triliun atau 68,95% dari total kontrak baru WIKA. Sementara, target laba bersih di 2012 ditetapkan Rp 430, 68 miliar, atau naik 23 % dari rencana laba bersih 2011 senilai Rp 350 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News