KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat terjadi 15 kasus kecelakaan konstruksi dalam setahun terakhir. Sebagian besar kecelakaan terjadi pada proyek infrastruktur nasional. Pada umumnya, kecelakaan itu terjadi pada konstruksi proyek infrastruktur yang menggunakan material beton. Selain beton, konstruksi bangunan di Indonesia bisa menggunakan baja. Hanya saja, penggunaan baja di proyek infrastruktur besar seperti jalan tol dan rel kereta api masih sekadar pelengkap. Sjafei Amri, Presiden Direktur PT Binanusa Pracetak & Rekayasa menyebut, konstruksi yang menggunakan beton maupun baja sama-sama baik. Hanya saja, penggunaan baja lebih memiliki nilai tambah. "Kalau pakai baja, itu seluruh engineer dan pekerjanya pasti ahli di soal itu. Sedangkan kalau beton, bisa pakai pekerja kasar dari kampung," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (2/3).
Konstruksi baja di proyek infrastruktur masih minim dibandingkan beton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat terjadi 15 kasus kecelakaan konstruksi dalam setahun terakhir. Sebagian besar kecelakaan terjadi pada proyek infrastruktur nasional. Pada umumnya, kecelakaan itu terjadi pada konstruksi proyek infrastruktur yang menggunakan material beton. Selain beton, konstruksi bangunan di Indonesia bisa menggunakan baja. Hanya saja, penggunaan baja di proyek infrastruktur besar seperti jalan tol dan rel kereta api masih sekadar pelengkap. Sjafei Amri, Presiden Direktur PT Binanusa Pracetak & Rekayasa menyebut, konstruksi yang menggunakan beton maupun baja sama-sama baik. Hanya saja, penggunaan baja lebih memiliki nilai tambah. "Kalau pakai baja, itu seluruh engineer dan pekerjanya pasti ahli di soal itu. Sedangkan kalau beton, bisa pakai pekerja kasar dari kampung," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (2/3).