KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) menargetkan penyelesaian konstruksi dua pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) Nikel Pig Iron (NPI) dan smelter baja bisa selesai pada tahun 2020. Direktur and Corporate Secretary CKRA, Dexter Sjarif Putra mengatakan, saat ini untuk kedua pembangunan smelter itu sudah masuk ke tahapan feasibility study (FS) dan penyelesaian analisis dampak dan lingkungan (amdal). Namun sayangnya ia tidak bisa menargetkan kapan FS dan amdal tersebut bisa selesai. Namun Dexter bilang, maksimum penyelesaian konstruksi bisa selesai dalam waktu 18 bulan – 24 bulan. Artinya, di tahun 2020 pembangunan dua smelter ini sudah bisa rampung.
“Betul (selesai 2020). Namun memang sebelumnya ada kendala dari FS karena index nickel di LME sempat di bawah US$ 8.000. Sehingga tidak feasible,” terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/1). Asal tahu saja, CKRA tercatat sedang membangun dua unit smelter yakni smelter feronikel di Sulawesi Tenggara dan smelter baja di Aceh. CKRA telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Zhe Jiang Baoli Mining Co. Ltd., dalam rangka kerja sama pembangunan smelter feronikel pada pertengahan 2014. Perseroan ini mencatat porsi kepemilikan 50,1% saham dalam smelter berkapasitas 48.000 metrik ton per tahun. Sementara untuk proyek smelter baja yang akan dibangun di Aceh Tamiang, Aceh bekerja sama dengan Shanxi SuoEr Technology asal Tiongkok. CKRA mengantongi porsi kepemilikan 51% saham dalam proyek smelter berkapasitas 300.000 metrik ton per tahun tersebut.