KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan dipengaruhi isu pengalihan anggaran proyek light rail transit (LRT), yang mengguncang saham sektor konstruksi pelat merah. Untungnya, penutupan IHSG pada pekan ini masih mendapatkan dorongan positif dari aksi beli investor asing (net buy). Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, emiten konstruksi pelat merah berpotensi terkoreksi hingga ada kejelasan mengenai alur anggaran proyek pemerintah. "Terutama pada saham konstruksi BUMN seperti ADHI, WIKA, WSKT dan PTPP," jelasnya. Sebagai gambaran, Jumat (24/11) saham sektor properti, real estate dan konstruksi tergerus sebesar 0,21%.
Meski demikian, menurut Reza, masih ada dukungan dengan masuknya pemodal asing. Jumat (24/11), IHSG ditutup naik tipis 0,06% di level 6.067. Sedangkan sepekan, indeks sudah menguat 0,26%. Penguatan ini disokong oleh net buy asing sebanyak Rp 677,33 miliar pada hari ini. Sedangkan dalam sepekan, asing terus mengguyur dana di pasar modal Indonesia hingga Rp 2,17 triliun. Reza menyebut, pergerakan asing dalam IHSG sepekan ini terkait sentimen global yang sedang kurang menguntungkan pasar Amerika Serikat, terutama terkait RUU reformasi pajak. "Asing masih menunggu ketok palu untuk kebijakan pajak, akibatnya pasar masih sedikit khawatir akan arah ekonomi AS hingga akhir tahun," jelas Reza. Sentimen ini yang digunakan investor global untuk masuk ke pasar saham Indonesia yang dinilai masih memiliki valuasi murah. Harapannya, pada akhir tahun, IHSG akan rebound besar dan asing berpotensi keluar pada momentum tersebut.