JAKARTA. Pekerjaan konstruksi MRT untuk skala besar segera dimulai di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rencananya pada 14 April nanti di wilayah tersebut akan dilakukan pembangunan stasiun layang (elevated) dan depo MRT. Kemudian struktur utama stasiun MRT nantinya akan dibangun di Jl Pasar Jumat. “Pekerjaan konstruksi pada area Lebak Bulus tersebut merupakan paket kontrak pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor CP 101 yaitu Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO),” kata Erlan Hidayat, Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (10/4). Alhasil dengan proses tersebut mau tidak mau selama konstruksi berlangsung jalur kendaraan akan bergeser menggunakan jalur sementara yang melewati area bekas terminal Lebak Bulus dan sepanjang sisi utara Jl Pasar Jumat. Rute pengalihan ini akan mulai berlaku pada 14 April hingga November 2016. Tak hanya pengalihan, akibat dilakukannya pekerjaan konstruksi di Jl. Pasar Jumat, Jl. Lebak Indak juga akan turut ditutup. Arus kendaraan di Jl. Lebak Indah akan dialihkan menuju Jl. Lebak Lestari yang sudah terlebih dahulu dilakukan pelebaran jalan. “PT MRT Jakarta menghimbau kepada pengguna kendaraan maupun pejalan kaki untuk berhati–hati pada waktu melintas, terutama pada area pengalihan lalu lintas untuk pekerjaan ini,” imbuhnya. Sebelumnya pekerjaan konstruksi skala besar proyek MRT juga telah dilakukan di wilayah Jl. Fatmawati hingga Jl. Panglima Polim pada Maret lalu. Di area tersebut dilakukan pembuatan pondasi bored pileI. Sebagaimana diketahui, proyek MRT koridor Selatan – Utara pada Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) akan dibangun sejumlah 13 stasiun dan 1 depo. Dimana dari 13 stasiun, terdapat 7 stasiun layang (Lebak Bulus – Fatmawati – Cipete - Haji Nawi - Blok A - Blok M - Sisingamangaraja) dan 6 stasiun bawah tanah (Senayan – Istora – Bendungan Hilir – Setiabudi – Dukuh Atas - Bundaran HI), serta 1 depo di Lebak Bulus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Konstruksi MRT mulai rambah Lebak Bulus
JAKARTA. Pekerjaan konstruksi MRT untuk skala besar segera dimulai di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rencananya pada 14 April nanti di wilayah tersebut akan dilakukan pembangunan stasiun layang (elevated) dan depo MRT. Kemudian struktur utama stasiun MRT nantinya akan dibangun di Jl Pasar Jumat. “Pekerjaan konstruksi pada area Lebak Bulus tersebut merupakan paket kontrak pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor CP 101 yaitu Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO),” kata Erlan Hidayat, Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (10/4). Alhasil dengan proses tersebut mau tidak mau selama konstruksi berlangsung jalur kendaraan akan bergeser menggunakan jalur sementara yang melewati area bekas terminal Lebak Bulus dan sepanjang sisi utara Jl Pasar Jumat. Rute pengalihan ini akan mulai berlaku pada 14 April hingga November 2016. Tak hanya pengalihan, akibat dilakukannya pekerjaan konstruksi di Jl. Pasar Jumat, Jl. Lebak Indak juga akan turut ditutup. Arus kendaraan di Jl. Lebak Indah akan dialihkan menuju Jl. Lebak Lestari yang sudah terlebih dahulu dilakukan pelebaran jalan. “PT MRT Jakarta menghimbau kepada pengguna kendaraan maupun pejalan kaki untuk berhati–hati pada waktu melintas, terutama pada area pengalihan lalu lintas untuk pekerjaan ini,” imbuhnya. Sebelumnya pekerjaan konstruksi skala besar proyek MRT juga telah dilakukan di wilayah Jl. Fatmawati hingga Jl. Panglima Polim pada Maret lalu. Di area tersebut dilakukan pembuatan pondasi bored pileI. Sebagaimana diketahui, proyek MRT koridor Selatan – Utara pada Fase I (Lebak Bulus – Bundaran HI) akan dibangun sejumlah 13 stasiun dan 1 depo. Dimana dari 13 stasiun, terdapat 7 stasiun layang (Lebak Bulus – Fatmawati – Cipete - Haji Nawi - Blok A - Blok M - Sisingamangaraja) dan 6 stasiun bawah tanah (Senayan – Istora – Bendungan Hilir – Setiabudi – Dukuh Atas - Bundaran HI), serta 1 depo di Lebak Bulus. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News