Konstruksi Mulai Bergairah, Cek Rekomendasi Saham WIKA WSKT ADHI DGIK PPRE



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham emiten konstruksi dalam tren naik. Untuk perdagangan hari ini, analis rekomendasi investor mencermati pergerakan saham WIKA, WSKT, ADHI, DGIK dan PPRE.

Kenaikan harga saham emiten konstruksi terjadi di perusahaan BUMN maupun swasta. Harga saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) pada perdagangan hari Kamis 18 Agustus menguat 7,32% ke harga Rp 132. Sepekan terakhir, harga saham DGIK naik 18,92%. Sedangkan dalam sebulan menanjak 22,22%.

Harga saham PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) juga berjalan di zona hijau. NRCA naik 5,16% pada Kamis (18/8). Sepekan terakhir saham NRCA menanjak 9,40% ke harga Rp 326.


PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) tak ketinggalan. Hari ini harga saham TOTL menguat 6,17% ke harga Rp 344. Pendatang baru PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dan PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) juga menanjak, meski dengan rentang terbatas.

Di jajaran entitas BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bergerak di area hijau dan menutup perdagangan Kamis 18 Agustus dengan kenaikan 1,88% ke harga Rp 815. Lalu ada PT PP (Persero) Tbk (PTPP) yang mencatatkan penguatan 1,48% ke harga Rp 1.030.

Baca Juga: Harga Saham ENRG, BUMI, BRMS Naik Hingga 176% Ytd, Apakah Layak Beli Atau Jual?

Pada kelompok anak usaha, saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) merambat di zona hijau. Kamis ini, PPRE naik tipis 0,62% ke posisi Rp 161. Tak beda jauh dari PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang saat ini ditutup pada level Rp 186 setelah naik 0,54%.

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, rata-rata emiten konstruksi yang bergerak naik masih bisa dikoleksi dengan strategi buy maupun Buy on Weakness (BoW).

Herditya pun punya beberapa analisa dan rekomendasi untuk saham emiten konstruksi dan infrastruktur ini.

1. Rekomendasi saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

Level support saham WIKA berada di Rp 1.010 dengan resistance pada Rp 1.090. Apabila break dari resistance, dapat diperhatikan level Rp 1.120 dan Rp 1.185 sebagai targetnya.

"WIKA kami perkirakan sedang berada di fase uptrend-nya, meskipun dalam jangka pendek WIKA rawan terkoreksi terlebih dulu," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (18/8).

2. Rekomendasi saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

Saham WSKT diperkirakan sedang berada pada fase uptrend pendeknya. Artinya, WSKT masih rawan koreksi untuk menguji area support di Rp 555 dengan resistance di Rp 600. Apabila WSKT masih mampu bertahan di atas support, maka area target terdekat dari WSKT berada di Rp 610 - Rp 680.

3. Rekomendasi saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) 

Penguatan harga saham ADHI saat ini masih tertahan oleh resistance di Rp 825. Apabila ADHI mampu break area tersebut dengan peningkatan volume, maka ADHI berpeluang menguji ke area Rp 840 - Rp 940. Investor dapat cermati support saham di Rp 740.

4. Rekomendasi saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

Posisi PTPP saat ini sedang berada di fase uptrend pendeknya, dengan tertahannya di level resistance Rp 1.030. Dalam jangka pendek PTPP rawan koreksi terlebih dahulu. Investor dapat cermati support di Rp 940, bila mampu bertahan di atas level tersebut maka PTPP akan menguji Rp 1.060 - Rp 1.100.

5. Rekomendasi saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK)

Penguatan DGIK hari ini didukung dengan peningkatan volume namun masih tertahan oleh resistance Rp 132. Selama DGIK masih mampu bertahan di atas Rp 113 sebagai support-nya, maka pergerakan DGIK masih berpeluang menguat dan membentuk fase uptrend-nya untuk uji Rp 140 - Rp 150.

6. Rekomendasi saham PT PP Presisi Tbk (PPRE)

PPRE diperkirakan sedang berada di awal fase uptrend-nya dengan area support di Rp 153 dan resist di Rp 160. Bila PPRE mampu break resistance-nya, maka PPRE akan berpeluang menguat uji Rp 180 - Rp 190.

Itulah rekomendasi saham WIKA WSKT ADHI DGIK PPRE untuk perdagangan hari ini, Jumat 19 Agustus 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto