Konstruksi Tol Jakarta-Cikampek lI capai 13%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium kontraktor PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) terus mengebut pengerjaan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II (Eleveted) agar bisa rampung pada tahun 2019.

Hingga akhir Oktober 2017, kemajuan konstruksi jalan tol layang sepanjang 38,6 kilometer (km) tersebut baru mencapai 13,7%.

Direktur Kerja sama Operasi (KSO) WSKT-ACST Dono Parwoto mengatakan, kemajuan pembangunan tol Jakarta-Cikampek Elevated tersebut melewati target awal. "Sebelumnya kami targetkan hanya 12,52% saja sampai Oktober," katanya, Selasa (7/11).


Sampai akhir tahun ini, KSO WSKT-ACST menargetkan konstruksi proyek tersebut bisa mencapai 20% karena saat ini pengerjaannya sudah memasuki pengangkatan girder.

Dono bilang, pengerjaan tol Jakarta-Cikampek Elevated tidak menghadapi kendala yang berarti karena tidak membutuhkan pembebasan lahan. Saat ini, pemasangan fondasi proyek tersebut sudah mencapai 60% dan sampai akhir tahun ditargetkan bisa selesai seluruhnya. Dari sisi pengadaan material seluruhnya menggunakan material lokal, termasuk untuk kebutuhan baja. Sekitar 20% dari kontrak pengerjaan proyek tersebut memang untuk kebutuhan material baja.

Untuk mendanai konstruksi tol Jakarta-Cikampek Elevated ini, Waskita baru saja mendapatkan pinjaman sindikasi dari konsorsium bank sebesar Rp 5,1 triliun.

Tunggul Rajaguguk, Direktur Keuangan WSKT mengatakan, dengan kredit sindikasi yang diteken pada Selasa (7/11), kebutuhan dana untuk menggarap proyek tol Jakarta-Cikampek Elevated sudah cukup. "Karena nilai kontrak Waskita dari proyek itu hanya Rp 6,9 triliun," katanya.

Tahun ini, Waskita menargetkan pekerjaan di tol tersebut bisa menyumbang Rp 3 triliun untuk pendapatan Waskita yang ditargetkan mencapai Rp 45 triliun tahun ini.

Seperti diketahui, Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan proyek yang konsensinya dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Biaya konstruksi proyek tersebut mencapai Rp 13,5 triliun yang dimenangkan oleh KSO WSKT-ACST.

Dalam KSO tersebut, Waskita memiliki porsi 52% dan akan mengerjakan ruas Cikunis-Cikarang sepanjang 19,7 km. Sedangkan ACST memiliki porsi 49% atau sekitar Rp 6,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini