KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program vaksinasi dari pemerintah mendapat respons yang baik dari kalangan korporasi. Antonyo Hartono Tanujaya, Direktur Utama PT Planet Properindo Jaya Tbk (
PLAN) menjadi salah satu yang menyambut baik program dari pemerintah ini. “Saya pribadi merasa sudah siap untuk vaksinasi Covid-19 karena saya yakin bahwa pemerintah sudah memeriksa dan meneliti dengan teliti dan tidak akan membahayakan rakyatnya. Selain itu perizinan dari vaksin tersebut juga sudah jelas jadi untuk saya pribadi, saya merasa sudah siap,” kata Antonyo, Selasa (19/1). Dia menambahkan, apabila dia mendapat giliran vaksin, dia bakal berterima kasih karena banyak orang yang menantikan adanya vaksin ini dan belum mendapat kesempatan untuk memperoleh vaksin.
Dia menyarankan, sebelum divaksin ada baiknya berkonsultasi pada dokter untuk kesehatan lebih dulu. “Kalau untuk saya pribadi, agar saya mempersiapkan hal-hal yang harus disiapkan saat vaksinasi nanti,” ungkap dia.
Baca Juga: Sri Mulyani sebut APBD bisa sumbang Rp 15 triliun untuk vaksinasi Covid-19 Dari segi orang awam, Antonyo berpendapat bahwa tentu saja segala sesuatu ada efek sampingnya, tapi dari sisi lain ia juga melihat adanya manfaat yang lebih besar dari efek samping yang diberikan. Sehingga menurutnya, masyarakat berhak untuk mempelajari lebih lanjut tentang efek samping vaksin ini, tetapi pada sisi lain juga mempelajari tentang tujuan dan manfaat vaksin ini. Selain itu, orang-orang yang punya penyakit tertentu tidak bisa menerima vaksin, karena berpotensi membuat penyakit tersebut makin parah. Misalnya saja pasien dengan sejumlah penyakit komorbid tidak boleh divaksin. “Saya mengetahui tentang penyakit komorbid karena dari keluarga saya memang ada yang merupakan keluarga dokter selain itu saya juga mendapatkan informasi dari hobi membaca saya dan saya berusaha untuk mencari informasi terkait hal tersebut,” papar dia. Sepengetahuan dia, penyakit komorbid adalah penyakit penyerta yang diderita oleh seseorang dan untuk vaksin yang tidak dapat diberikan dengan orang dengan penyakit penyerta. “Saya merasa memang perlu penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan efektifitas dan juga mengurangi risiko efek samping yang terjadi,” tutupnya.
Baca Juga: Inilah golongan masyarakat sipil yang berhak dan belum bisa dapat vaksin corona Hingga Selasa (19/1), ada tambahan 10.365 kasus baru, sehingga total menjadi 927.380 kasus positif corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 8.013 orang sehingga menjadi sebanyak 753.948 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 308 orang, merupakan kasus terbanyak. Dengan demikian total kasus meninggal menjadi sebanyak 26.590 orang. Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah corona, dimulai dari menekan angka penularan. Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%.
Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Baca Juga: Uni Eropa mengkaji skema untuk membagi kelebihan vaksin Covid-19 untuk negara miskin Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati