JAKARTA. Tahukah Anda, bahwa dua perusahaan besar Indonesia yang butuh valuta asing berupa dolar Amerika Serikat (AS) dalam jumlah besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Kebutuhan dolar di kedua perusahaan pelat merah itu dinilai ikut mempengaruhi pasokan dan permintaan dolar di pasar. Kedua perusahaan pelat merah yang butuh valas dalam jumlah besar itu bergerak di bidang energi, yaitu adalah, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Keduanya melakukan transaksi dolar untuk mengimpor sumber energi minyak maupun gas bumi. “Pertamina itu merupakan perusahaan yang membutuhkan dolar AS dalam jumlah terbanyak,” kata Deputi Direktur Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Wiwiek Sisto Widayat dalam diskusi yang digelar KONTAN di kantor Kompas Gramedia, Jakarta, Kamis (5/9). Komentar Wiwiek tersebut terkait dengan pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini.
Konsumen dolar AS terbanyak di RI adalah BUMN!
JAKARTA. Tahukah Anda, bahwa dua perusahaan besar Indonesia yang butuh valuta asing berupa dolar Amerika Serikat (AS) dalam jumlah besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Kebutuhan dolar di kedua perusahaan pelat merah itu dinilai ikut mempengaruhi pasokan dan permintaan dolar di pasar. Kedua perusahaan pelat merah yang butuh valas dalam jumlah besar itu bergerak di bidang energi, yaitu adalah, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Keduanya melakukan transaksi dolar untuk mengimpor sumber energi minyak maupun gas bumi. “Pertamina itu merupakan perusahaan yang membutuhkan dolar AS dalam jumlah terbanyak,” kata Deputi Direktur Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Wiwiek Sisto Widayat dalam diskusi yang digelar KONTAN di kantor Kompas Gramedia, Jakarta, Kamis (5/9). Komentar Wiwiek tersebut terkait dengan pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini.