JAKARTA. Kehadiran konten video atau bisa juga televisi (TV) streaming membuat orang Indonesia betah berlama-lama memelototi gadget. Berdasarkan riset Ericsson ConsumerLab, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 6 jam - 7,5 jam untuk menonton video dari smartphone (ponsel cerdas) dan tablet dalam seminggu. Afrizal Abdul Rahim, Head of Consumer Lab, Regional Southwest East Asia and Oceania Ericsson bilang hasil penelitiannya menunjukkan bagaimana perusahaan media harus menciptakan dan mengeluarkan konten yang memikat daya tarik pengguna. "Sebanyak 24% orang Indonesia rela membayar untuk menonton tayangan TV atau video. Padahal, di global hanya 20%," katanya, Kamis (23/10). Konsumen lokal mau bayar asalkan kualitas video bagus, konten kesukaan tersedia, bisa diakses di mana saja dan pakai perangkat apa saja. Yang tidak kalah penting, harga yang masuk akal.
Konsumen Indonesia gandrung konten video
JAKARTA. Kehadiran konten video atau bisa juga televisi (TV) streaming membuat orang Indonesia betah berlama-lama memelototi gadget. Berdasarkan riset Ericsson ConsumerLab, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 6 jam - 7,5 jam untuk menonton video dari smartphone (ponsel cerdas) dan tablet dalam seminggu. Afrizal Abdul Rahim, Head of Consumer Lab, Regional Southwest East Asia and Oceania Ericsson bilang hasil penelitiannya menunjukkan bagaimana perusahaan media harus menciptakan dan mengeluarkan konten yang memikat daya tarik pengguna. "Sebanyak 24% orang Indonesia rela membayar untuk menonton tayangan TV atau video. Padahal, di global hanya 20%," katanya, Kamis (23/10). Konsumen lokal mau bayar asalkan kualitas video bagus, konten kesukaan tersedia, bisa diakses di mana saja dan pakai perangkat apa saja. Yang tidak kalah penting, harga yang masuk akal.