JAKARTA. Imbas penutupan pabrik Chevrolet milik General Motors (GM) di Indonesia sampai ke konsumen. Sebagian pemilik Spin yang tergabung dalam Chevy Spin Indonesia (CSI) menuntut komitmen GM Indonesia. “Tentu dampak bila pabrik ditutup semua pasti merasa takut, apalagi yang baru punya Spin, ada juga yang merasa ingin menjual mobil. Tapi kita sebagai komunitas punya tanggung jawab juga (menenangkan situasi), apalagi GM juga mengatakan akan membereskan service dan spare part,” kata Ian Ananta, Ketua Umum CSI kepada KompasOtomotif, Rabu (4/3). Sekretaris Jendral CSI Fahriyadin La Hindi menambahkan efek penutupan fasilitas perakitan model tulang punggung GM Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi, lebih terasa untuk pemilik baru Spin. Fahri mengatakan ada berbagai perbedaan bila nanti Spin menjadi model impor, namun perbandingan layanannya masih “aman” dinilai dari model impor lain, seperti Captiva atau Aveo.
Konsumen Spin tagih komitmen GM Indonesia
JAKARTA. Imbas penutupan pabrik Chevrolet milik General Motors (GM) di Indonesia sampai ke konsumen. Sebagian pemilik Spin yang tergabung dalam Chevy Spin Indonesia (CSI) menuntut komitmen GM Indonesia. “Tentu dampak bila pabrik ditutup semua pasti merasa takut, apalagi yang baru punya Spin, ada juga yang merasa ingin menjual mobil. Tapi kita sebagai komunitas punya tanggung jawab juga (menenangkan situasi), apalagi GM juga mengatakan akan membereskan service dan spare part,” kata Ian Ananta, Ketua Umum CSI kepada KompasOtomotif, Rabu (4/3). Sekretaris Jendral CSI Fahriyadin La Hindi menambahkan efek penutupan fasilitas perakitan model tulang punggung GM Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi, lebih terasa untuk pemilik baru Spin. Fahri mengatakan ada berbagai perbedaan bila nanti Spin menjadi model impor, namun perbandingan layanannya masih “aman” dinilai dari model impor lain, seperti Captiva atau Aveo.