Konsumen Spin tagih komitmen GM Indonesia



JAKARTA. Imbas penutupan pabrik Chevrolet milik General Motors (GM) di Indonesia sampai ke konsumen. Sebagian pemilik Spin yang tergabung dalam Chevy Spin Indonesia (CSI) menuntut komitmen GM Indonesia.

“Tentu dampak bila pabrik ditutup semua pasti merasa takut, apalagi yang baru punya Spin, ada juga yang merasa ingin menjual mobil. Tapi kita sebagai komunitas punya tanggung jawab juga (menenangkan situasi), apalagi GM juga mengatakan akan membereskan service dan spare part,” kata Ian Ananta, Ketua Umum CSI kepada KompasOtomotif, Rabu (4/3).

Sekretaris Jendral CSI Fahriyadin La Hindi menambahkan efek penutupan fasilitas perakitan model tulang punggung GM Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi, lebih terasa untuk pemilik baru Spin. Fahri mengatakan ada berbagai perbedaan bila nanti Spin menjadi model impor, namun perbandingan layanannya masih “aman” dinilai dari model impor lain, seperti Captiva atau Aveo.


“Kalau kita mungkin kabar itu pertama bikin mengagetkan, tapi dari diskusi–diskusi ternyata hal yang biasa, mengingat jasa GM Indonesia awalnya sebagai distributor Chevy. Kita biasanya rutin bertemu dengan pihak GM Indonesia, tapi hingga kini belum ada pembicaraan langsung dengan direksi. Kita baru baca yang tertulis media,” kata Fahri dalam kesempatan berbeda.

Ian mengatakan pada 15 Maret 2015 CSI akan menggelar gathering di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Rencananya, kata Ian, perwakilan dari GM Indonesia akan datang untuk menjelaskan komitmen dan kesungguhan melayani konsumen.

“Salah satu isi acara kita mengundang GM Indonesia untuk menjelaskan kepada yang lain mengenai isu dan komitmen, karena kan kalau dari ucapan kita saja rasanya belum cukup,” ujar Ian.

Hingga saat ini jumlah keanggotaan CSI mencapai lebih dari 1.500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Fahri menjelaskan karakteristiknya, 98 persen pria dan rentang usia 20 – 50 tahun. Varian terfavorit di CSI adalah bensin 1.5L matik dan diesel 1.3L matik. (Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan