JAKARTA. Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selama kuartal I-2011 telah melampaui batas alokasi atau kuota yang ditetapkan pemerintah. Hal itu dipicu adanya peralihan dari masyarakat pengguna pertamax ke premium. Menurut data Badan pelaksana Hilir Minyak dan Gas bumi (BPH) Migas, kuota konsumsi BBM bersubsidi sepanjang kuartal I-2011 hanya 9,1 juta kilo liter (kl). Namun, ternyata realisasinya membengkak hingga mencapai angka 9,6 juta kl. "Realisasi konsumsi BBM bersubsidi tahun ini naik 6,6% dibanding konsumsi tahun lalu. Pada kuartal I tahun lalu, konsumsi BBM bersubsidi mencapai 9,08 juta kl," kata Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Selasa (12/4).
Konsumsi BBM bersubsidi kuartal I 2011 lampaui kuota
JAKARTA. Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selama kuartal I-2011 telah melampaui batas alokasi atau kuota yang ditetapkan pemerintah. Hal itu dipicu adanya peralihan dari masyarakat pengguna pertamax ke premium. Menurut data Badan pelaksana Hilir Minyak dan Gas bumi (BPH) Migas, kuota konsumsi BBM bersubsidi sepanjang kuartal I-2011 hanya 9,1 juta kilo liter (kl). Namun, ternyata realisasinya membengkak hingga mencapai angka 9,6 juta kl. "Realisasi konsumsi BBM bersubsidi tahun ini naik 6,6% dibanding konsumsi tahun lalu. Pada kuartal I tahun lalu, konsumsi BBM bersubsidi mencapai 9,08 juta kl," kata Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Selasa (12/4).