KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kebutuhan impor bahan bakar minyak (BBM) nasional hingga akhir 2025 diperkirakan mencapai 1,4 juta kiloliter (kl). Angka tersebut merupakan akumulasi kebutuhan Pertamina dan badan usaha swasta seperti Shell, BP AKR, dan Vivo. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah tengah melakukan konsolidasi data impor BBM antara Pertamina dan SPBU swasta. Langkah ini ditempuh agar kebutuhan riil dapat dihitung secara detail, termasuk pembagian porsi impor per badan usaha. "Data sementara 1,4 juta kiloliter. Jadi ini kan berapa porsi Pertamina, berapa porsi badan usaha. Ini data-datanya itu kita minta detailkan. Karena pemerintah dalam memberikan persetujuan itu sampai dengan akhir tahun kebutuhannya kira-kira berapa," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025).
Konsumsi BBM Non-Subsidi Melonjak, Butuh Impor BBM 1,4 Juta Kiloliter
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kebutuhan impor bahan bakar minyak (BBM) nasional hingga akhir 2025 diperkirakan mencapai 1,4 juta kiloliter (kl). Angka tersebut merupakan akumulasi kebutuhan Pertamina dan badan usaha swasta seperti Shell, BP AKR, dan Vivo. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah tengah melakukan konsolidasi data impor BBM antara Pertamina dan SPBU swasta. Langkah ini ditempuh agar kebutuhan riil dapat dihitung secara detail, termasuk pembagian porsi impor per badan usaha. "Data sementara 1,4 juta kiloliter. Jadi ini kan berapa porsi Pertamina, berapa porsi badan usaha. Ini data-datanya itu kita minta detailkan. Karena pemerintah dalam memberikan persetujuan itu sampai dengan akhir tahun kebutuhannya kira-kira berapa," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025).
TAG: