Konsumsi BBM PLN Jawa-Bali turun menjadi 2 juta KL



JAKARTA. Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sistem kelistikan Jawa Bali turun drastis ketimbang tahun lalu.

Tahun ini, konsumsi BBM untuk pembangkit diperkirakan hanya mencapai 2 juta kilo liter (KL), lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 5 juta KL.

Penurunan pemakaian BBM disebabkan beroperasinya pembangkit yang menggunakan batubara (PLTU) dan sudah mengalirnya gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Muara Karang yang sebelumnya masih memakai BBM.


Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rudi Rubiandini menyebutkan, porsi penggunaan BBM dalam sistem kelistrikan Jawa Bali kini turun dari 15% menjadi 5% dari total energi listrik yang dihasilkan.

"Konversi dari BBM ke energi lainnya sudah berhasil dilakukan PLN di Jawa Bali,"ujar Rudi saat meninjau kesiapan PLN menghadapi libur Lebaran di Cinere, Depok, Selasa (14/8).

Selain menggunakan BBM, PLN saat ini mengintensifkan penggunaan batubara yang porsinya sudah mencapai 60,8%, naik dari porsi tahun lalu sebesar 52,5%.

Sedangkan pemakaian Bahan Bakar Gas (BBG) naik menjadi 24,6% dari tahun lalu yang masih 22%.

Direktur Operasional Jawa-Bali PLN Ngurah Adnyana menambahkan, saat ini seluruh pembangkit di Jawa tidak lagi menggunakan BBM. "Saat ini yang menggunakan BBM tinggal di Pulau Bali, Jawa sudah tidak pakai BBM, "ujar Adnyana.

Adnyana mengatakan Pulau Bali baru akan terbebas dari penggunaan BBM tahun 2013 seiring dengan beroperasinya mini LNG di Pulai Dewata itu.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan beroperasinya sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan energi primer batubara pada tahun ini menyebabkan penggunaan BBM bisa ditekan.

Pada semester I lalu, PLTU batubara yang beroperasi seperti PLTU Paiton baru (660 MW), PLTU Lontar I dan II (2x300 MW), dan PLTU Rembang (2x315 MW), Paiton Ekspansi (815 MW), dan Tanjung Jati B unit IV (660 MW).

Sedangkan pada smester II ini akan beroprasi PLTU Pacitan (300 MW), PLTU Pelabuan Ratu (300 MW),PLTU Cirebon (600 MW), dan Paiton FTP I (600 MW).

Selain beroperasinya PLTU, pasokan gas ke PLTG Muara Karang juga sudah mulai mengalir sejak Mei lalu yang berasal dari FSRU Jawa Barat. Sebelumnya, PLTG Muara Karang masih menggunakan BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri