KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang momen bulan Ramadan, konsumsi daging umumnya meningkat di kalangan masyarakat muslim. Hal ini turut dicermati oleh beberapa pelaku industri pakan ternak Indonesia. PT Mailindo Feedmill Tbk (
MAIN) mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi lonjakan permintaan daging, khususnya daging ayam, pada momen bulan puasa tahun ini. Perusahaan tersebut tetap akan memproduksi pakan ternak sesuai dengan permintaan yang ada dari konsumen. “Seperti tahun sebelum-sebelumnya untuk persiapannya. Kami berusaha memenuhi permintaan,” kata Sekretaris Perusahaan MAIN Andrea Andreas Hendjan, Kamis (18/3).
Dia menambahkan, pada tahun ini MAIN menargetkan pertumbuhan penjualan sebanyak dua digit untuk seluruh segmen bisnis. Dalam catatan Kontan.co.id, Manajemen MAIN berharap bisnis pakan ternak akan berkontribusi sebesar 70% terhadap total penjualan di tahun ini. Per kuartal III-2020 lalu, penjualan pakan ternak MAIN tercatat sebesar Rp 3,27 triliun atau 65% dari total penjualan. Kemudian, porsi penjualan MAIN diisi oleh penjualan anak ayam atau itik usia sehari sebesar 16,23%, ayam pedaging sebesar 12,74%, makanan olahan sebesar 2,8%, dan sisanya merupakan pendapatan lain-lain.
Baca Juga: Widodo Makmur (WMUU) Bidik Lonjakan Kinerja Keuangan dari Bisnis Rumah Potong Hewan Selain itu, MAIN juga tengah fokus menyelesaikan ekspansi pabrik pakan di Lampung yang sempat tertunda pada tahun ini. Oleh karenanya, pihak MAIN menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 15 juta pada tahun ini. “Dana tersebut sebagian dari pinjaman dan sebagian dari dana sendiri,” ujar Andreas. Sebelumnya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (
WMUU) turut mengantisipasi potensi peningkatan konsumsi daging ayam saat periode Ramadan hingga Lebaran. Perusahaan ini dipastikan akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 50% dari yang sebelumnya dua shift menjadi tiga shift. “Sehingga total pasokan ayam yang dapat dihasilkan per jam mencapai lebih dari 13.500 ekor per jam,” ungkap Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk Ali Mas’adi, Jumat (12/3). WMUU juga berupaya meningkatkan persediaan sehingga kebutuhan di sektor ritel rumah tangga dan UMKM dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan baik. Manajemen WMUU optimistis performa bisnisnya meningkat di tahun ini berkat rampungnya pembangunan Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) di Wonogiri, Jawa Tengah, pada pertengahan Februari silam. Pembangunan RPHU ini menelan dana sekitar Rp 600 miliar. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 12.000 ekor ayam per jam.
Ali menargetkan kenaikan perndapatan yang dikontribusikan dari bisnis RPHU pada tahun ini sekitar 200%. Hal tersebut dapat terwujud jika seluruh fasilitas RPHU yang dibangun mencapai kapasitas efektif. Merujuk berita sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo memprediksi kebutuhan pakan ternak nasional akan meningkat sekitar 20% pada saat Ramadan dan Lebaran Idul Fitri. Secara umum, GPMT memperkirakan produksi pakan ternak di tahun ini dapat mencapai kisaran 5%-6% dengan catatan efek pandemi Covid-19 di industri tersebut bisa diminimalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi