DENPASAR. PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram di Bali meningkat meski harga elpiji non-subsidi itu naik. "Pasca-kenaikan harga, konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram meningkat dari konsumsi normal 3.371 tabung per hari kini menjadi 3.400 tabung per hari," kata Humas PT Pertamina Divisi Regional V Surabaya, Heppy Wulansari, Jumat (16/1). Peningkatan tersebut diperkirakan seiring meningkatnya sektor bisnis makanan dan minuman yang membutuhkan elpiji ukuran non-subsidi itu. Heppy mengungkapkan meskipun terjadi kenaikan harga sebesar Rp 1.500 untuk ukuran 12 kilogram, ia memastikan tidak akan ada peralihan besar-besaran konsumen elpiji tersebut ke elpiji ukuran 3 kilogram. Ia menyatakan bahwa konsumen elpiji dengan tabung berwarna biru itu di Bali terhitung dalam jumlah yang kecil atau sekitar 8% dari konsumen elpiji ukuran 3 kilogram. "Konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram hanya delapan persen dari konsumsi elpiji ukuran tiga kilogram. Jadi sangat kecil. Kalaupun ada peralihan juga tidak signifikan," imbuhnya. Melihat kondisi tersebut, Pertamina jamin tidak akan ada peralihan penggunaan elpiji dari non-subsidi ke elpiji subsidi ukuran tiga kilogram secara besar-besaran. Heppy lebih lanjut menjelaskan bahwa penyaluran elpiji ukuran 12 kilogram di Pulau Dewata per harinya mencapai 41 metrik ton sedangkan elpiji mini ukuran tiga kilogram mencapai 476 metrik ton per hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Konsumsi elpiji 12 kg di Bali meningkat
DENPASAR. PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram di Bali meningkat meski harga elpiji non-subsidi itu naik. "Pasca-kenaikan harga, konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram meningkat dari konsumsi normal 3.371 tabung per hari kini menjadi 3.400 tabung per hari," kata Humas PT Pertamina Divisi Regional V Surabaya, Heppy Wulansari, Jumat (16/1). Peningkatan tersebut diperkirakan seiring meningkatnya sektor bisnis makanan dan minuman yang membutuhkan elpiji ukuran non-subsidi itu. Heppy mengungkapkan meskipun terjadi kenaikan harga sebesar Rp 1.500 untuk ukuran 12 kilogram, ia memastikan tidak akan ada peralihan besar-besaran konsumen elpiji tersebut ke elpiji ukuran 3 kilogram. Ia menyatakan bahwa konsumen elpiji dengan tabung berwarna biru itu di Bali terhitung dalam jumlah yang kecil atau sekitar 8% dari konsumen elpiji ukuran 3 kilogram. "Konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram hanya delapan persen dari konsumsi elpiji ukuran tiga kilogram. Jadi sangat kecil. Kalaupun ada peralihan juga tidak signifikan," imbuhnya. Melihat kondisi tersebut, Pertamina jamin tidak akan ada peralihan penggunaan elpiji dari non-subsidi ke elpiji subsidi ukuran tiga kilogram secara besar-besaran. Heppy lebih lanjut menjelaskan bahwa penyaluran elpiji ukuran 12 kilogram di Pulau Dewata per harinya mencapai 41 metrik ton sedangkan elpiji mini ukuran tiga kilogram mencapai 476 metrik ton per hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News