KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan ketersediaan dan penyaluran energi di wilayah Sulawesi sepanjang periode Lebaran lalu. Menurut Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Hatim Ilwan, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) masyarakat enam provinsi di pulau tersebut terpenuhi dengan baik. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini tim Satuan Tugas (Satgas) Ramadan, Idulfitri dan Covid-19 (Rafico) Pertamina MOR VII mencatat penurunan konsumsi BBM sebesar 22% dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian.
Baca Juga: Pertamina sepakati penjualan gas bumi 318 BBTUD untuk industri, berikut rinciannya Di sisi lain, konsumsi LPG di sana mengalami kenaikan sebesar 1,42%. Hatim menjelaskan, kondisi tersebut merupakan salah satu dampak dari pandemi virus corona yang terjadi saat ini. "Pandemi membuat aktivitas masyarakat di luar rumah menjadi terbatas. Aktivitas mudik pun tidak dianjurkan oleh pemerintah sehingga konsumsi BBM pun ikut menurun," tambah dia dalam siaran pers di situs Pertamina, Senin (1/6). Dibandingkan dengan rerata konsumsi pada kondisi normal, konsumsi produk gasoil seperti Solar, Pertamina Dex, dan Dexlite di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 10%, yaitu dari 2.319 kiloliter per hari menjadi 2.096 kiloliter per hari. Penurunan lebih besar dialami oleh BBM jenis gasoline. Konsumsi produk Premium, Pertalite, Pertamax. dan Pertamax Turbo di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 27% di periode Lebaran, yaitu dari 7.041 kiloliter per hari menjadi 5.149 kiloliter per hari. Hal tersebut berbanding terbalik dengan konsumsi LPG di wilayah Sulawesi. Dibandingkan konsumsi di kondisi normal, konsumsi LPG secara keseluruhan mengalami peningkatan 1,42%. "Meski tidak signifikan, konsumsi LPG mengalami kenaikan," sambung Hatim. Kenaikan konsumsi LPG terjadi khususnya untuk konsumsi LPG 3 kilogram, yakni sebesar 3,2% yang awalnya 1.511,6 metrik ton per hari menjadi 1.560 metrik ton per hari. Sementara itu, konsumsi produk non
Public Service Obligation atau non-PSO yang terdiri dari Elpiji 12 kilogram, Bright Gas 5,5 kilogram, dan Bright Gas 12 kilogram, mengalami penurunan sebesar 5,84% di mana awalnya 123,48 metrik ton per hari menjadi 116,27 metrik ton per hari.
Baca Juga: Pertamina EP Cepu tuntaskan proses pemasangan pipa produksi di Wellpad Jambaran East Adapun konsumsi LPG untuk sektor non-rumah tangga mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 54,52% dari 32,15 metrik ton per hari menjadi 14,62 metrik ton per hari. Hatim menegaskan, Satgas Rafico Pertamina akan terus bersiaga hingga 8 Juni 2020 untuk memonitor distribusi BBM dan LPG. "Kami selalu siap dan tetap memonitor dinamika konsumsi energi masyarakat Sulawesi. Jika masyarakat membutuhkan informasi tentang produk Pertamina maupun layanan pesan antar atau
delivery service, silakan menghubungi Pertamina Call Center 135," tandas Hatim. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi