JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengakui, adanya kelesuan pada konsumsi masyarakat saat ini. Menurut BI, hal itu lantaran pendapatan yang diterima masyarakat kelas menengah ke bawah tergerus kenaikan tarif listrik serta masyarakat kelas menengah ke atas yang menahan konsumsi dan mengalihkannya ke simpanan. Lantas, apakah BI akan mengubah arah kebijakan moneternya? Mengingat, sejak Oktober 2016 lalu, BI mempertahankan tingkat bunga acuannya di level 4,75%. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, dalam menentukan stance kebijakan moneter bank sentral, pihaknya tak hanya melihat faktor pertumbuhan ekonomi saja.
Konsumsi lesu, apakah BI ubah stance kebijakannya?
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengakui, adanya kelesuan pada konsumsi masyarakat saat ini. Menurut BI, hal itu lantaran pendapatan yang diterima masyarakat kelas menengah ke bawah tergerus kenaikan tarif listrik serta masyarakat kelas menengah ke atas yang menahan konsumsi dan mengalihkannya ke simpanan. Lantas, apakah BI akan mengubah arah kebijakan moneternya? Mengingat, sejak Oktober 2016 lalu, BI mempertahankan tingkat bunga acuannya di level 4,75%. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, dalam menentukan stance kebijakan moneter bank sentral, pihaknya tak hanya melihat faktor pertumbuhan ekonomi saja.