Konsumsi listrik tumbuh 4,42% yoy di kuartal III 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat konsumsi listrik tumbuh 4,42% year on year (yoy) pada kuartal III 2021. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, konsumsi listrik hingga September tahun ini mencapai 187,78 TeraWatt hour (TWh).

"Khusus untuk bulan September 2021 tumbuh 3,87% (dibanding) bulan September 2020," ujar Bob kepada Kontan.co.id, Senin (11/10). Kenaikan konsumsi listrik ini ditopang pertumbuhan signifikan sektor pelanggan industri.

Merujuk data PLN, sektor industri mencatatkan pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 10,63% dengan konsumsi sebesar 58,04 TWh. Jumlah ini setara 30,91% dari total konsumsi listrik di 9 bulan pertama tahun ini.


Bob menyebutkan, pertumbuhan sektor industri ditopang segmen besi baja yang tumbuh 20,8%, sektor otomotif sebesar 20,2% dan sektor tekstil yang tumbuh 7,6%.

Baca Juga: Butuh investasi Rp 72,4 triliun per tahun, PLN diharapkan tak tambah utang

Menurutnya, pertumbuhan sejumlah sektor ini didorong oleh mulai terjadinya hilirisasi mineral, insentif disektor otomotif hingga substitusi impor.

Kendati demikian, masih ada sejumlah sektor yang masih mengalami konstraksi ataupun belum mengalami pertumbuhan konsumsi listrik yang signifikan. "Kalau mal mulai membaik kendati belum seperti sebelum pendemi, yang masih belum tumbuh juga disektor perkantoran, gedung bisnis lainnya," ujar Bob.

Sepanjang kuartal III 2021, sektor bisnis mengalami pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 1,57% dengan konsumsi 30,56 TWh. Jumlah ini setara 16,28% dari total konsumsi. Sektor sosial bertumbuh 4,60% dengan konsumsi listrik 6,26 TWh. Jumlah ini sekitar 3,34% dari total konsumsi.

Sementara sektor rumah tangga mencatatkan pertumbuhan konsumsi sebesar 1,89% dengan konsumsi mencapai 85,42 TWh atau yang terbesar diantara sektor lainnya dengan persentase mencapai 45,49% TWh. Sektor lain-lain mengalami pertumbuhan konsumsi yang juga signifikan yakni 10,89% dengan konsumsi 1,42 TWh atau setara 0,76% dari total konsumsi.

Sedangkan, sektor publik masih mencatatkan kontraksi dengan pertumbuhan konsumsi energi -1,57% dengan konsumsi listrik 6,04 TWh atau setara 3,22% dari total konsumsi. Akan tetapi, konsumsi ini membaik ketimbang kondisi di Juli 2021 yang tercatat mengalami kontraksi -5,05%.

PLN optimistis dapat mencapai target konsumsi listrik sebesar 249 TWh di tahun ini. Nantinya, sektor industri dan rumah tangga diharapkan menopang pertumbuhan konsumsi listrik secara keseluruhan hingga tutup tahun. "Kami optimis pertumbuhan konsumsi listrik (tahun ini) 4,3% hingga 4,6%," tegas Bob.

Bob menambahkan, sejumlah upaya untuk meningkatkan permintaan listrik terus dilakukan PLN. Melalui program electrifying lifestyle, PLN kini mengejar penggunaan listrik disejumlah sektor seperti rumah tangga, pertanian hingga kelautan dan perikanan.

"Kami sekarang berusaha meningkatkan marketing dan slaes melalui program kampanye electrifying lifestyle," ungkap Bob.

Dalam program ini, PLN mendorong penggunaan kompor induksi untuk sektor rumah tangga, serta penggunaan listrik untuk pompa sawah demi menggantikan peranan diesel. Penggunaan listrik juga diharapkan terjadi untuk kegiatan lain seperti penggilingan padi dan peternakan.

PLN pun kini mendorong penggunaan listrik untuk kegiatan budidaya tambak. "Kemudian (PLN juga) mengakusisi captive yang dimiliki pelanggan," kata Bob.

Selanjutnya: PLN butuh Rp 72,4 triliun per tahun untuk mendorong kelistrikan 10 tahun ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat