KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pasokan gas minyak cair (
liquefied petroleum gas/LPG) 3 kg aman selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Pemerintah telah menyiapkan tambahan kuota sebanyak 150.000—200.000 metrik ton (mt) untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang meningkat. “Ya kurang lebih sekitar 150—200 ribu metrik ton dan barangnya sudah ada. Jadi, enggak perlu dipersoalkan. Pokoknya [pasokan buat] Nataru aman, tidur nyenyak,” kata Bahlil di Kantor BPH Migas, Kamis (19/12). Menurut Bahlil, langkah ini diambil untuk menjaga ketersediaan LPG 3 kg yang kerap mengalami kenaikan permintaan pada momen liburan akhir tahun. Bahlil menegaskan meskipun ada penambahan kuota, hal ini tidak akan membebani anggaran subsidi pemerintah.
“Jadi memang ada penambahan kuota, tetapi penambahan kuota ini tidak berdampak pada penambahan subsidi. Saya dengan Pak Simon [Direktur Utama PT Pertamina (Persero)] sudah rapat dan sudah kami rapatkan dengan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN. Sudah
clear dan saya juga sudah laporkan ke Bapak Presiden lewat ratas ya,” jelas Bahlil.
Baca Juga: Bahlil Tantang KPPU Buktikan Dugaan Persekongkolan Tender Proyek Gas Cisem 2 Penambahan kuota LPG 3 kg ini sudah dikoordinasikan dengan berbagai pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahlil juga menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan terkait langkah tersebut melalui rapat terbatas (ratas). Dengan ketersediaan tambahan pasokan ini, pemerintah optimistis masyarakat dapat menjalani libur Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap kelangkaan LPG. Diberitakan Kontan sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Dadan Kusdiana buka suara terkait konsumsi gas minyak cair atau
liquefied petroleum gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) yang melebihi dari kuota yang telah ditetapkan pada tahun 2024. Terlebih, Pertamina telah memproyeksikan jelang momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), konsumsi Lpg 3 Kg bakal meningkat 2,7% dibanding rerata normal. Sebagai gambaran, berdasarkan data otoritas fiskal, konsumsi LPG 3 Kg selama Januari hingga November 2024 mencapai 6,85 juta ton. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 6,72 juta ton, menunjukkan pertumbuhan konsumsi LPG bersubsidi sebesar 1,9% secara tahunan. Sepanjang tahun ini, kuota LPG 3 Kg ditetapkan sebesar 8,03 juta ton dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Pemerintah mengalokasikan subsidi senilai Rp 87,45 triliun untuk LPG 3 Kg, dari total anggaran subsidi energi sebesar Rp 189,1 triliun. "Sebetulnya ya, dulu itu pada saat pembahasan awal tahun, kita mengusulkannya itu 8,3 juta. Tapi kan DPR-nya [setujunya] jadinya 8,03 juta. Padahal pada saat itu realisasi kita di 2023 itu 8,04 juta. Jadi sekarang tuh prognosa kita itu 3%," kata Dadan usai agenda Hilir Migas Conference, Expo, & Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12). Kendati demikian, Dadan menyebut angka 3% masih lebih rendah dari pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Kontan mencatat, meski belum tutup tahun, penyaluran LPG 3 kilogram (kg) bersubsidi sudah melebihi kuota atau overkuota dari penetapan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan, saat ini overkuota telah berada pada angka 3%. "Hingga Desember ini, untuk LPG memang ada kelebihan, kurang lebih 3% over quota," ungkapnya saat konferensi pers di gedung Kementerian BUMN, Senin (9/12). Meski LPG mengalami overkuota, jenis
Public Service Obligation (PSO) atau subsidi lain seperti Pertalite dan Solar ungkap Simon masih beradai di bawah kuota.
Baca Juga: Sambut Nataru 2024/2025, Menteri ESDM Pastikan Pasokan BBM, Listrik, dan LPG Aman Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati