KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja atau konsumsi masyarakat berangsur pulih setelah pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir. Namun, Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono sudah melihat adanya perubahan pola konsumsi masyarakat. Menurut Yudo, makin ke sini, masyarakat makin terlihat hati-hati dalam berbelanja.
"Kami melihat sesuatu yang baru. Bahwa, masyarakat cenderung selektif dan defensif dalam belanja di tahun ini," terang Yudo dalam media gathering, Selasa (9/5).
Baca Juga: Mandiri Institute: Pola Belanja Sudah Meningkat Sejak Ramadan 2022 Silam Masyarakat yang makin hati-hati dalam berbelanja sehubungan dengan peningkatan harga yang kemudian mengerek tingkat inflasi. Sehingga demikian, bila ada peningkatan Indeks Nilai Belanja, ini bisa jadi karena adanya peningkatan inflasi. Bukan karena peningkatan volume. Yudo menyebut, pada kuartal I-2023, volume belanja masyarakat justru turun 1,5% yoy. Berbanding terbalik dengan kuartal I-2022 yang justru tumbuh 19,5% yoy. Sedangkan nilai belanja masyarakat pada kuartal I-2023 pun terpantau tumbuh 3,7% yoy, atau tak setinggi kuartal I-2022 yang tumbuh 22,3% yoy. Sementara bila melihat tingkat inflasi, inflasi kuartal I-2023 mencapai 5,24% yoy atau lebih tinggi dari kuartal I-2022 yang sebesar 2,29% yoy.
Meski begitu, Yudo mengapresiasi karena tingkat belanja masyarakat sudah jauh lebih tinggi dibandingkan masa pandemi. Ini pun akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia, dan bermuara pada penguatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2023 Tumbuh 5,07% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat