JAKARTA. Permintaan minyak goreng kemasan diprediksi akan terus melonjak seiring dengan makin dekatnya bulan Ramadan dan Lebaran. Bila bulan-bulan sebelumnya rata-rata kebutuhan minyak goreng kemasan sebanyak 13 juta liter hingga 14 juta liter per bulan, saat Ramadan dan Lebaran permintaan akan naik menjadi 20 juta liter. Agar tidak terjadi kelangkaan pasokan di pasaran, sejumlah produsen telah menyiapkan langkah. Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor mengatakan, kebutuhan minyak goreng untuk Lebaran memang meningkat dibandingkan kondisi normal. Oleh karena itu 14 produsen minyak goreng dalam negeri telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasional selama bulan Ramadan dan Lebaran. "Untuk ketersediaan minyak goreng tidak ada masalah, kami produsen sudah menyatakan menyanggupi semua kebutuhan kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag)," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/5).
Konsumsi minyak goreng meningkat
JAKARTA. Permintaan minyak goreng kemasan diprediksi akan terus melonjak seiring dengan makin dekatnya bulan Ramadan dan Lebaran. Bila bulan-bulan sebelumnya rata-rata kebutuhan minyak goreng kemasan sebanyak 13 juta liter hingga 14 juta liter per bulan, saat Ramadan dan Lebaran permintaan akan naik menjadi 20 juta liter. Agar tidak terjadi kelangkaan pasokan di pasaran, sejumlah produsen telah menyiapkan langkah. Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor mengatakan, kebutuhan minyak goreng untuk Lebaran memang meningkat dibandingkan kondisi normal. Oleh karena itu 14 produsen minyak goreng dalam negeri telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasional selama bulan Ramadan dan Lebaran. "Untuk ketersediaan minyak goreng tidak ada masalah, kami produsen sudah menyatakan menyanggupi semua kebutuhan kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag)," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/5).