Konsumsi minyak sawit domestik naik 2% di Oktober 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengatakan konsumsi minyak sawit di dalam negeri pada Oktober mengalami kenaikan sebesar 2%  dari 1,44 juta ton di September menjadi 1,47 juta ton.

Bila dirinci, kenaikan konsumsi terjadi pada produk pangan, dan oleokimia. Sementara, konsumsi biodiesel dalam negeri mengalami penurunan 4,9% dari 630.000 ton di September menjadi 599.000 ton di Oktober.

"[Penurunan konsumsi biodiesel] Mungkin disebabkan turunnya mobilitas penduduk sebagai dampak Pandemi Covid 19 belum pulih," ujar Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sarjono dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12).

Adapun, konumsi oleokimia naik sebesar 22,5% dari 151.000 ton menjadi 185.000 ton, sementara konsumi pangan naik 3,7% atau dari 667.000 ton menjadi 692.000 ton.

Baca Juga: Ekspor minyak sawit naik 9,5% secara bulanan pada Oktober 2020

Mukti mengatakan, konsumsi minyak sawit domestik untuk pangan sudah menunjukkan kenaikan yang konsisten sejak Juni, tetapi konsumsi ini belum sama dengan sebelum pandemi Covid-19. Berdasarkan data Gapki, konsumsi minyak sawit domestik untuk produk pangan mencapai 801.00 ton di Januari 2020 dan 786.000 ton di Februari 2020.

Tak hanya konsumsi di dalam negeri, kinerja ekspor pada Oktober tahun ini pun mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Gapki mencatat ekspor minyak sawit di Oktober naik 9,5% menjadi 3,02 juta ton dibandingkan September 2020 yang sebesar 2,76 juta ton.

"Tren ekspor, konsumsi dalam negeri dan harga yang juga terus meningkat akan meningkatkan peran industri minyak sawit dalam perkonomian negara dan pendapatan pekebun," ujar Mukti.

Sementara itu, produksi minyak sawit pada Oktober pun mengalami kenaikan 0,9% atau mencapai 4,76 juta ton. Meski begitu, produksi hingga Oktober 2020 masih lebih rendah 2,3% dari tahun sebelumnya. Namun, Mukti menyebut hingga Oktober terjadi perbaikan produksi yang kosisten.

Selanjutnya: Neraca dagang November 2020 surplus US$ 2,62 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .