Konsumsi mulai naik, PLN bidik pertumbuhan penjualan listrik 4,7% di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi mulai terasa mendongkrak konsumsi listrik. Hal itu tercermin dari raihan penjualan setrum PT PLN (Persero). Masih mencatatkan minus pada periode kuartal I-2021, penjualan listrik PLN perlahan mulai merangkak naik sejak bulan April lalu.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril membeberkan, pada kuartal I-2021 lalu, penjualan listrik PLN masih minus 1,34% dibandingkan periode kuartal I-2020. Penurunan penjualan masih terjadi pada semua segmen pelanggan.

Bob merinci, penjualan listrik untuk segmen industri pada kuartal I-2021 tercatat sebesar 19,02 Terawatt hour (TWh), lalu untuk segmen bisnis 9,92 TWh. Penjualan ke segmen rumah tangga mendominasi dengan 27,01 TWh.


Namun, penjualan listrik PLN sampai dengan bulan April 2021 sudah menunjukkan perbaikan. Bob bilang, penjualan listrik sudah bergerak ke level positif dengan naik 0,48% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020. PLN memproyeksikan pertumbuhan penjualan untuk periode Kuartal II akan tumbuh dibandingkan 2020 atau saat masa awal pandemi.

Baca Juga: Pasokan listrik dipastikan aman jelang Lebaran

"Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan bulanan, dimana pada bulan April ini untuk segmen Sosial, Bisnis, Industri, Publik dan Layanan Khusus sudah menunjukkan trend positif," ungkap Bob saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/5).

Konsumsi listrik untuk sektor industri dan bisnis sudah menunjukkan sinyal positif. Sebagai gambaran, dibandingkan bulan April 2020, konsumsi listrik untuk industri tumbuh hingga 20,27% pada bulan April 2021 lalu. Begitu juga dengan segmen bisnis yang menanjak 15,92%.

Bob optimistis momentum pertumbuhan konsumsi listrik ini bisa terjaga dan terus berlanjut seiring dengan pemulihan ekonomi. Hingga akhir tahun nanti, PLN pun yakin bisa kembali menorehkan pertumbuhan penjualan listrik setelah tahun lalu mencatatkan minus.

PLN membidik penjualan listrik sebesar 252,48 TWh pada tahun 2021 atau tumbuh sekitar 4,7% dibandingkan tahun lalu. Adapun pada tahun 2020 PLN mengempit penjualan setrum sebanyak 241,14 TWh atau minus 0,79% dibandingkan penjualan tahun 2019.

"Based kami ke tahun 2020, dimana penjualan listrik sangat rendah. Dengan melihat pertumbuhan ekonomi, indeks keyakinan konsumen serta kenaikan konsumsi dan substitusi impor dengan barang lokal, saya kira bisa (mencapai target)," ungkap Bob.

Untuk mencapai target tersebut, PLN pun menjalankan sejumlah strategi khususnya dengan memberikan produk inovatif dan pelayanan yang lebih memudahkan pelanggan. Pemasaran pun terus intensif dilakukan ke sektor yang mengalami pertumbuhan, seperti pertanian, perikanan dan kesehatan.

Sebagaimana lazimnya, penambahan jumlah pelanggan akan menopang penjualan. Sebagai informasi, per tahun 2020 lalu PLN memiliki 78.663.155 pelanggan. Dengan porsi yang didominasi oleh segmen rumah tangga (91,94%), industri (0,17%) dan komersial-bisnis (4,92%).

Pada tahun ini, PLN menargetkan penambahan pelanggan sebanyak 3.194.069 pelanggan. Per periode kuartal I-2021, pelanggan PLN sudah bertambah 856.264 atau setara 26,8% dari target.

Selanjutnya: PLN Disjaya bidik pertumbuhan penjualan listrik 2,66% pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat