Konsumsi pada Tahun Depan Bakal Terdorong Efek Hajatan Politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan memasuki tahun politik pada tahun 2024. LPEM FEB UI memandang, momen pemilihan umum (pemilu) pada tahun depan akan memiliki dampak pada pertumbuhan dan berbagai indikator ekonomi. 

Apalagi, pemilu yang dilaksanakan pada tahun depan adalah pemilu serentak, yaitu pemilihan di level nasional hingga kabupaten/kota. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memandang, pemilu serentak tersebut akan mendorong terjadinya injeksi likuiditas yang jumbo. 


"Dan akan berdampak besar pada perekonomian Indonesia, akibat adanya pengeluaran kampanye dan belanja publik," terang Riefky dalam Seri Analisis Makroekonomi edisi November 2023 yang diterima Kontan.co.id. 

Baca Juga: Sejumlah Ketidakpastian Mewarnai Prospek Pertumbuhan Ekonomi RI 2024

Riefky menambahkan, besarnya dampak pengganda di perekonomian akan memicu konsumsi domestik selama tahun 2024. Mengingat, pemilu akan terjadi dari awal tahun yang dibuka dengan pemilihan presiden dan wakil presiden, serta adanya pemilu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terjadi menjelang akhir tahun. 

Secara keseluruhan, Riefky memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan berada di kisaran 5,1% YoY. 

Meski demikian, Riefky mengingatkan walaupun ada dorongan ekonomi dari perhelatan pemilu, risiko dari sisi domestik dan eksternal tetap akan ada selama beberapa waktu mendatang.

Untuk itu, sangat penting bagi otoritas dalam menjaga stabilitas dan keyakinan konsumen, tingkat harga, dan nilai tukar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi jangka pendek di tengah berbagai ketidakpastian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi