JAKARTA. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) memperkirakan tahun ini ada kenaikan konsumsi jagung sebanyak satu juta ton. Sebab, konsumsi pakan ternak tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan 16,8 juta ton. Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan akan konsumsi daging ayam. Sudirman, Ketua GPMT menyebut konsumsi pakan ternak tahun ini mencapai 16,8 juta ton naik dari tahun lalu sekitar 15 juta ton. Kenaikan pakan ternak didorong adanya konsumsi masyarakat akan daging ayam. Nah, dari total konsumsi pakan ternak sebesar 16,8 juta ton diperkirakan kebutuhan jagungnya mencapai 6,8 juta ton pipil kering. Tingginya kebutuhan pakan ternak akan jagung ternyata membuat pengusaha khawatir. Sebab, tidak ada jaminan jagung nasional dapat mencukupi kebutuhan industri tersebut. Sementara, permintaan terus naik. Walhasil, impor jagung tidak bisa dihindari bahkan cenderung naik setiap tahunnya.
Konsumsi pakan ternak bisa melonjak 16,8 juta ton
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) memperkirakan tahun ini ada kenaikan konsumsi jagung sebanyak satu juta ton. Sebab, konsumsi pakan ternak tahun ini diperkirakan mengalami kenaikan 16,8 juta ton. Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan akan konsumsi daging ayam. Sudirman, Ketua GPMT menyebut konsumsi pakan ternak tahun ini mencapai 16,8 juta ton naik dari tahun lalu sekitar 15 juta ton. Kenaikan pakan ternak didorong adanya konsumsi masyarakat akan daging ayam. Nah, dari total konsumsi pakan ternak sebesar 16,8 juta ton diperkirakan kebutuhan jagungnya mencapai 6,8 juta ton pipil kering. Tingginya kebutuhan pakan ternak akan jagung ternyata membuat pengusaha khawatir. Sebab, tidak ada jaminan jagung nasional dapat mencukupi kebutuhan industri tersebut. Sementara, permintaan terus naik. Walhasil, impor jagung tidak bisa dihindari bahkan cenderung naik setiap tahunnya.