KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi pemerintah pada kuartal II-2020 ini tumbuh negatif 6,90% yoy. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kontraksi konsumsi pemerintah disebabkan oleh penurunan realisasi belanja barang dan jasa dan belanja pegawai. "Jadi realisasi belanja barang dan jasa turun 22,17% yoy dan belanja pegawai juga menurun 10,64% yoy," ucap Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/8) via video conference. Suhariyanto mengatakan, kontraksi belanja barang dan jasa utamanya dipengaruhi oleh penundaan dan pembatalan kegiatan Kementerian dan Lembaga (K/L) sejak pertengahan Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. "Jadi pandemi ini tidak memungkinkan diselenggarakannya berbagai kegiatan. Baik perjalanan, meeting tatap muka, dan lain-lain," tambah Suhariyanto.
Konsumsi pemerintah minus 6,90% yoy pada kuartal II-2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi pemerintah pada kuartal II-2020 ini tumbuh negatif 6,90% yoy. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kontraksi konsumsi pemerintah disebabkan oleh penurunan realisasi belanja barang dan jasa dan belanja pegawai. "Jadi realisasi belanja barang dan jasa turun 22,17% yoy dan belanja pegawai juga menurun 10,64% yoy," ucap Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/8) via video conference. Suhariyanto mengatakan, kontraksi belanja barang dan jasa utamanya dipengaruhi oleh penundaan dan pembatalan kegiatan Kementerian dan Lembaga (K/L) sejak pertengahan Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. "Jadi pandemi ini tidak memungkinkan diselenggarakannya berbagai kegiatan. Baik perjalanan, meeting tatap muka, dan lain-lain," tambah Suhariyanto.