KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023, tumbuh sebesar 5,17% secara tahunan atau Year on Year (YoY).

Menurut data BPS, peningkatan tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang didorong oleh sentimen perayaan hari besar keagamaan (Bulan Ramadan, Perayaan Idulfitr, dan Iduladha) juga pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13.

Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode hari besar keagamaan dan libur sekolah.

Adapun kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi antara lain transportasi dan komunikasi; pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya; serta restoran dan hotel.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christinas mengatakan, secara umum, konsumsi rumah tangga yang meningkatkan karena adanya demand atas barang dan jasa yang meningkat. Sehingga akan berdampak positif ke perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.

Baca Juga: Penjualan Emiten Otomotif Diprediksi Tumbuh Terbatas pada 2023

“Dampaknya sudah terefleksi di kinerja Perseroan pada kuartal II-2023,” kata Martha kepada Kontan, Jumat (1/8).

Menurutnya, semua emiten telah merasakan dampak dan diuntungkan dengan konsumsi yang lebih tinggi karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Pertumbuhan tersebut juga didorong dari dana belanja pemerintah.

“Pada kuartal II-2023 ini, salah satu pendukungnya adalah Puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha yang mendorong konsumsi dan belanja masyarakat lebih tinggi,” jelasnya.

Baca Juga: Penjualan Otomotif Tumbuh Terbatas, Cermati Rekomendasi ASII, DRMA, AUTO dan IMAS

Namun, Martha memprediksi bahwa pada kuartal III terdapat potensi melemahnya konsumsi rumah tangga. Karena, secara kuartal-an, umumnya kuartal III merupakan salah satu kuartal yang terlemah. Namun secara tahunan akan tetap meningkat.

Martha merekomendasikan untuk mencermati saham-saham terkait konsumer, otomotif, dan telco. Seperti saham Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra International Tbk  (ASII), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli