Konsumsi rumah tangga masih akan flat di Q1 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei penjualan eceran yang mengindikasikan kinerja penjualan eceran pada Februari 2018 mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 1,5% (yoy), meningkat dari minus 1,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, tren kenaikan laju penjualan eceran terkonfirmasi oleh tingkat keyakinan konsumen yang cukup stabil dalam kuartal I tahun ini.

Ia mencatat, pertumbuhan tahunan penjualan eceran menunjukkan tren kenaikan dalam tiga bulan terakhir ini dari awal tahun yang tercatat kontraksi 1,8% yoy diperkirakan meningkat menjadi 1,7% yoy per bulan Maret 2018.


“Optimisme konsumen serta tren kenaikan laju penjualan eceran ditopang oleh terkendalinya inflasi umum meskipun tren inflasi volatile food cenderung meningkat,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (10/4).

Kenaikan tren penjualan eceran, menurut Josua, menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga cenderung stabil didukung oleh terjaganya daya beli masyarakat serta peningkatan penyaluran bantuan sosial pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Daya beli yang terjaga tersebut terindikasi dari peningkatan upah riil buruh tani dan buruh informal perkotaan kecuali buruh bangunan,” kata dia.

Meski demikian, rata-rata laju penjualan eceran pada periode Januari hingga Maret tahun ini cenderung lebih rendah dari kuartal I tahun lalu dan kuartal IV tahun 2017, di mana terjadi perlambatan penjualan eceran untuk peralatan informasi dan komunikasi dan penjualan eceran makanan dan minuman, tetapi ditopang oleh peningkatan laju penjualan ritel untuk barang budaya dan rekreasi.

“Dengan demikian, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih cukup flat di kisaran 4,96%-5,00% pada kuartal I tahun ini,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto