JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 secara year on year (yoy) tahunan tercatat hanya mencapai 5,21%. Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong pertumbuhan. Kepala Badan Pusat Statistik (PBS) Suryamin mengatakan, pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga secara tahunan pada triwulan I 2014 tercatat mencapai 5,61%. Pengeluaran konsumsi pemerintah bertumbuh sebesar 3,58% serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi tumbuh sebesar 5,13%. Sedangkan untuk ekspor dan impor mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,78% dan 0,66%. Menurut Suryamin, konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan baik dari makanan ataupun non makanan. Adanya pemilihan umum (pemilu) membuat industri mikro kecil menghasilkan kaos untuk dibagikan kepada masyarakat. "Di samping itu, konsumsi kendaraan bermotor yaitu mobil murah juga menunjukkan peningkatan," ujarnya dalam konferensi pers Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan I 2014 di Jakarta, Senin (5/5). Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kian mengalami perlambatan yang signifikan. Pada triwulan I 2013 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,03% kemudian menurun menjadi 5,89% pada triwulan II 2013. Lalu, pada triwulan III 2013 turun menjadi 5,8% dan pada triwulan IV 2013 menjadi 5,78%. Terakhir data terbaru BPS mencatat pertumbuhan triwulan I 2014 sebesar 5,21%.
Konsumsi rumah tangga menopang pertumbuhan ekonomi
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 secara year on year (yoy) tahunan tercatat hanya mencapai 5,21%. Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong pertumbuhan. Kepala Badan Pusat Statistik (PBS) Suryamin mengatakan, pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga secara tahunan pada triwulan I 2014 tercatat mencapai 5,61%. Pengeluaran konsumsi pemerintah bertumbuh sebesar 3,58% serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi tumbuh sebesar 5,13%. Sedangkan untuk ekspor dan impor mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,78% dan 0,66%. Menurut Suryamin, konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan baik dari makanan ataupun non makanan. Adanya pemilihan umum (pemilu) membuat industri mikro kecil menghasilkan kaos untuk dibagikan kepada masyarakat. "Di samping itu, konsumsi kendaraan bermotor yaitu mobil murah juga menunjukkan peningkatan," ujarnya dalam konferensi pers Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan I 2014 di Jakarta, Senin (5/5). Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kian mengalami perlambatan yang signifikan. Pada triwulan I 2013 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,03% kemudian menurun menjadi 5,89% pada triwulan II 2013. Lalu, pada triwulan III 2013 turun menjadi 5,8% dan pada triwulan IV 2013 menjadi 5,78%. Terakhir data terbaru BPS mencatat pertumbuhan triwulan I 2014 sebesar 5,21%.