KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara, tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal kedua 2018 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,14% year on year (YoY) tak akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Menurutnya, puncak konsumsi rumah tangga ada di kuartal kedua karena bertepatan dengan Lebaran. Ditambah lagi pada periode itu terdapat pencairan THR untuk PNS dengan jumlah yang lebih tinggi hingga pemberian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah. Ia memperkirakan, konsumsi rumah tangga di kuartal ketiga dan keempat tahun ini masih bisa tumbuh 5% YoY karena adanya stimulus Asian Games dan IMF-World Bank Annual Meeting. "Hanya, tidak setinggi kuartal kedua. Maksimal mentok 5% di kuartal ketiga dan keempat," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (6/8).
Konsumsi rumah tangga semester kedua diramal mentok di 5%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara, tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal kedua 2018 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,14% year on year (YoY) tak akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Menurutnya, puncak konsumsi rumah tangga ada di kuartal kedua karena bertepatan dengan Lebaran. Ditambah lagi pada periode itu terdapat pencairan THR untuk PNS dengan jumlah yang lebih tinggi hingga pemberian bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah. Ia memperkirakan, konsumsi rumah tangga di kuartal ketiga dan keempat tahun ini masih bisa tumbuh 5% YoY karena adanya stimulus Asian Games dan IMF-World Bank Annual Meeting. "Hanya, tidak setinggi kuartal kedua. Maksimal mentok 5% di kuartal ketiga dan keempat," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (6/8).