JAKARTA. Sepertinya, kinerja PT Semen Gresik Tbk (SMGR) pada semester kedua 2008 tidak akan sebagus pencapaian sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Pasalnya, belakangan ini konsumsi semen nasional mengalami penurunan. Meski begitu, secara keseluruhan kinerja produsen semen terbesar di Indonesia ini hingga akhir 2008 masih belum terganggu.Menurut Direktur Keuangan Semen Gresik Cholil Hasan, mereka memperkirakan konsumsi semen nasional pada semester kedua tahun ini akan turun 10% hingga 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 18,57 juta ton. Berarti, konsumsi semen nasional pada semester kedua 2008 diperkirakan hanya sebanyak 15,78 juta ton.Penyebabnya adalah kenaikan angka inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi keinginan masyarakat untuk membangun infrastruktur. "Otomatis daya beli akan turun," imbuhnya di Jakarta, dua hari lalu. Di sisi lain, biaya produksi dan operasional Semen Gresik turut meningkat. Sesungguhnya, indikasi penurunan konsumsi semen nasional pada paruh kedua tahun ini sudah tecermin dari pencapaian sepanjang bulan Agustus 2008. Saat itu, konsumsi semen nasional sebanyak 3,32 juta ton atau turun 2,8% dibandingkan periode Agustus 2007 yang sebanyak 3,41 juta ton. Hal ini berdampak pada volume penjualan Semen Gresik di dalam negeri yang melorot 8,2%. Pada Agustus 2008, emiten bersandi SMGR ini hanya mampu menjual 1,36 juta ton semen. Padahal, pada periode sama 2007 mencapai 1,48 juta ton. Sedangkan secara keseluruhan volume penjualan SMGR pada Agustus 2008 anjlok 14%. Meski begitu, manajemen SMGR belum berencana mengubah target kinerja termasuk volume penjualan 17 juta ton semen sepanjang tahun ini. Sebab, kondisi pada semester kedua ini bisa tertutup oleh pencapaian pada enam bulan pertama 2008. "Semester satu kemarin target kami sudah berlebih," kata Cholil. Asal tahu saja, konsumsi semen pada semester pertama 2008 mencapai 18,89 juta ton atau melonjak 21,1% dari periode sama 2007. Alhasil, SMGR bisa membukukan kenaikan penjualan 28,6% menjadi Rp 5,97 triliun, dan laba bersih tumbuh 62,7% jadi Rp 1,14 triliun. Meski konsumsi semen menurun, Semen Gresik tetap berupaya menggenjot kapasitas produksi dari 17,7 juta ton menjadi 21,92 juta ton pada 2012 nanti. Caranya dengan membangun dua pabrik semen yang berkapasitas masing-masing 2,5 juta ton per tahun itu di Jawa dan Sulawesi. Selain itu, SMGR berencana mengakuisisi satu perusahaan semen asing pada tahun depan. "Yang dekat dengan negara kita, kalau jaraknya jauh bakal memakan biaya transportasi," ujar Heru D. Adhiningrat, Wakil Direktur Utama SMGR. Namun, dia masih belum mau menyebutkan target perusahaan yang dibidik. Padahal, rencana ini sudah digadang-gadang sejak Grup Rajawali masuk SMGR beberapa waktu lalu. Yang jelas, lanjut Heru, dana akuisisi merupakan bagian dari anggaran belanja modal atau capex perusahaan sebesar US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 14,88 triliun hingga lima tahun ke depan. Sumber pendanaannya terdiri dari kas internal, pinjaman bank, dan obligasi global. Heru bilang, SMGR akan menerbitkan obligasi sekitar US$ 300-500 juta, yang dicatatkan di bursa Singapura atau Luxemburg. Kemungkinan, surat utang itu berjangka waktu tujuh tahun. Ibnu Anjar, Analis Mega Capital, menilai rencana akuisisi perusahaan semen asing bisa membebani keuangan Semen Gresik. "Pembangunan pabrik baru paling tepat demi meningkatkan kapasitas produksi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konsumsi Turun 15%, SMGR Tak Revisi Target
Oleh: Dyah Megasari
Nuria Bonita
Yura Syahrul
Nuria Bonita
Yura Syahrul
Jumat, 12 September 2008 21:46 WIB