JAKARTA. Akhir pekan lalu, pemerintah membuat kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MOU) untuk mengatasi penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priuk. Namun, hal ini tampaknya belum bisa menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab penumpukan kontainer tersebut. Dari hasil kajian yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Pengelola Pelabuhan Tanjung Priuk, sebetulnya sejumlah masalah bisa dilihat dari tempat parkirnya. Meski sudah diketahui penyebabnya benang kusutnya, tapi ternyata tak mudah untuk mengurainya. Salah satunya masalahnya adalah, masalah kapasitas pelabuhan yang sudah penuh melebihi daya tampungnya. Agung Kuswandono, Direktur Jenderal Bea dan Cukai bilang, rasio volume pelabuhan atau Yard Occupancy Ratio (YOR) sudah lebih dari 100%.
Kontainer kian menumpuk di Tanjung Priok
JAKARTA. Akhir pekan lalu, pemerintah membuat kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MOU) untuk mengatasi penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priuk. Namun, hal ini tampaknya belum bisa menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab penumpukan kontainer tersebut. Dari hasil kajian yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Pengelola Pelabuhan Tanjung Priuk, sebetulnya sejumlah masalah bisa dilihat dari tempat parkirnya. Meski sudah diketahui penyebabnya benang kusutnya, tapi ternyata tak mudah untuk mengurainya. Salah satunya masalahnya adalah, masalah kapasitas pelabuhan yang sudah penuh melebihi daya tampungnya. Agung Kuswandono, Direktur Jenderal Bea dan Cukai bilang, rasio volume pelabuhan atau Yard Occupancy Ratio (YOR) sudah lebih dari 100%.