Kontan TV: Kita perlu perdebatan brutal dengan S&P



JAKARTA. Akhirnya Standard and Poor's (S&P) meningkatkan peringkat kredit Indonesia menjadi layak investasi alias investment grade. S&P mengekor Moody's Investors Service dan Fitch Ratings yang sudah lebih dulu menyematkan status layak investasi kepada Indonesia. 

Surat utang bertenor panjang naik jadi BBB- dari BB+. Peringkat surat utang jangka pendek juga naik dari B menjadi A-3. Lembaga pemeringkat ini juga menyematkan prospek stabik untuk utang Indonesia. 

Adrian Panggabean, Chief Economist Bank CIMB Niaga Tbk akhir April lalu ketika diwawancarai KONTAN TV pernah menyebut, sebenarnya tidak ada alasan bagi S&P untuk menunda menyematkan status layak investasi ke Indonesia. Secara balance sheet dan makro sebenarnya Indonesia sudah layak. 


"Setiap kali penundaan, alasan mereka berbeda-beda. Itu sebenarnya menggelikan," ujar Adrian. 

"Mungkin yang lacking di Indonesia adalah perdebatan yang brutal dan terbuka yang melibatkan komponen government, komponen swasta dengan mereka," kata dia lagi. 

Dan pada akhirnya, hari ini S&P memutuskan untuk mengganjar Indonesia investment grade. Mereka melihat, Indonesia mampu mengurangi risiko fiskal. "Kami percaya, fokus pemerintah atas bujet yang lebih realistis telah mengurangi risiko shortfall (penerimaan pajak di bawah target) memperlebar defisit bujet saat ini. 

S&P menyadari, meningkatkan pajak di tengah penurunan harga komoditas yang menjadi andalan penerimaan negara, menjadi tantangan Indonesia. Tahun 2017 ini, pemerintah memperkirakan penerimaan pajak lebih rendah ketimbang proyeksi APBN 2016.  

Tapi, S&P berkepekspektasi, penerimaan negara masih lebih baik, setelah ada program tax amnesty. Selain itu, pemerintah diharapkan tetap menjaga kendali anggaran fiskal dan subsidi listrik.

Berikut wawancara lengkap video KONTAN TV dengan Adrian Panggabean terkait rating S&P ini : 

http://tv.kontan.co.id/video/aiSZbYSO9Q8

atau ini: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini