KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) bakal mengakhiri kontrak dengan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Indonesia pada 31 Juli 2021. Kendati begitu, United Tractors optimistis tetap dapat mengejar target yang telah dicanangkan awal tahun. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara Loebis memaparkan, berakhirnya kontrak Pama dengan Adaro pada pertengahan tahun ini sudah masuk dalam proyeksi produksi dan finansial tahun ini. "Jadi tidak akan mengubah target kami," kata Sara kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3). Oleh sebab itu, Pama masih akan mengerjakan proyek yang ada sembari aktif mencari peluang proyek baru. Tapi, Sara enggan membeberkan proyek apa saja yang tengah dibidik anak usaha tersebut.
UNTR juga tetap optimistis Pama masih akan berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan perusahaan. "Kontribusinya tidak akan turun, rata-rata kontribusi Pama ke United Tractors stabil di 45%-48%," ungkap Sara. Baca Juga: Kontraktor Adaro Beralih dari Pamapersada ke BUMA, Begini Dampaknya Buat UNTR & DOID Pada 2020, bisnis kontraktor pertambangan yang dilakoni Pamapersada membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 29,21 triliun. Ini setara 48,4% dari total pendapatan bersih UNTR tahun lalu. Di sisi lain, jelang akhir kuartal pertama 2021, Sara mengaku penjualan UNTR juga mulai berjalan dengan normal. Menurut dia, hal tersebut karena didorong penyesuaian ritme kerja dengan protokol kesehatan. "Untuk angka aktualnya tunggu setelah Maret saja," ujar Sara.