KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk baru-baru ini menandatangani amendemen kontrak atas tujuh Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Ketujuh PKP2B itu adalah anak usaha Adaro Energy Generasi III. Adaro memastikan tidak ada perubahan rencana produksi batubara. Ferbiati Nadira, Head of Coorporate Communication PT Adaro Energy Tbk, mengatakan, tujuh perusahan yang menandatangani amandemen kontrak di bawah naungan Adaro Met Coal, yang 100% sahamnya telah diakuisisi oleh Adaro dari BHP Billiton. Ketujuh perusahaan itu di antaranya PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal. Menurut Nadira, setelah amandemen kontrak tidak ada perubahan rencana produksi, karena dari sisi perusahaan, sekarang sudah ada kejelasan menyiapkan rencana operasional dalam jangka panjang. "Jadi masih sesuai rencana awal," ungkapnya.
Kontrak baru, Adaro pastikan produksi tetap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk baru-baru ini menandatangani amendemen kontrak atas tujuh Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Ketujuh PKP2B itu adalah anak usaha Adaro Energy Generasi III. Adaro memastikan tidak ada perubahan rencana produksi batubara. Ferbiati Nadira, Head of Coorporate Communication PT Adaro Energy Tbk, mengatakan, tujuh perusahan yang menandatangani amandemen kontrak di bawah naungan Adaro Met Coal, yang 100% sahamnya telah diakuisisi oleh Adaro dari BHP Billiton. Ketujuh perusahaan itu di antaranya PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal. Menurut Nadira, setelah amandemen kontrak tidak ada perubahan rencana produksi, karena dari sisi perusahaan, sekarang sudah ada kejelasan menyiapkan rencana operasional dalam jangka panjang. "Jadi masih sesuai rencana awal," ungkapnya.